EEG digunakan untuk mengukur aktivitas empat gelombang otak yang bekerja secara bersamaan, yakni beta, alfa, teta, delta. Bagaimana cara kerjanya?
Sehatalami.co ~ Pada tahun 1929, Hans Berger, seorang psikiater Jerman, menemukan electro encephalograph (EEG) yang bisa digunakan untuk mengukur gelombang listrik yang dihasilkan otak.
Sejak saat itu teknologi berbasis Gelombang Otak (Brainwave) digunakan untuk meningkatkan kemampuan pikiran dan perkembangan diri manusia di seluruh dunia. Dalam konteks klinis, EEG digunakan untuk merekam aktivitas listrik otak spontan selama periode waktu yang singkat, biasanya 20-40 menit.
Caranya adalah dengan menempelkan beberapa elektroda pada kulit kepala. Dalam neurologi, aplikasi EEG digunakan pada kasus epilepsi. Melalui EEG kelainan gelombang otak penderita epilepsi dapat dengan jelas terekam.
Dalam konteks meditasi, EEG digunakan untuk mengukur aktivitas empat gelombang otak yang bekerja secara bersamaan, yakni beta, alfa, teta, delta. Meskipun begitu selalu ada jenis gelombang otak yang dominan, yang menandakan aktivitas otak saat itu. Contohnya jika seseorang tertidur, maka gelombang otak yang dominan adalah delta, dan saat belajar yang dominan adalah alfa.
Namun dalam meditasi yang dibutuhkan adalah kondisi relaksaksi yang mendalam seperti tidur, tetapi pikiran atau kesadaran tetap bekerja. Untuk mengetahui hal itu, para penggemar meditasi membutuhkan EEG.
Meskipun tingkat spesifikasi EEG tidak setinggi CT (computed tomography) atau MRI (magnetic resonance imaging) namun alat ini masih diperlukan untuk penelitian dan diagnosis, terutama untuk mendeteksi awal gangguan otak. (SA)