- Menurut WHO di seluruh dunia, kejadian gastritis menimpa sebanyak 1,8-2,1 juta orang setiap tahun. Sementara, penyakit maag di Indonesia menurut WHO pada tahun 2012, angka kejadian mencapai 40,8 persen.
- Sampai saat ini masih manyak awam yang belum sepenuhnya paham tentang penyebab penyakit maag. Ada banyak sekali mitos atau hoax di seputar penyebab sakit maag ini yang berkembang di tengah masyarakat.
Sehatalami.co ~ Pernahkan kamu merasakan sakit perut, mual atau perih dan nyeri kembung? Gangguan yang disebabkan adanya luka di lambung ini kita kenal sebagai sakit maag atau tukak lambung (peptic ulcer dalam bahasa medisnya).
Menurut WHO di seluruh dunia, kejadian gastritis menimpa sebanyak 1,8-2,1 juta orang setiap tahun. Sementara, penyakit maag di Indonesia menurut WHO pada tahun 2012, angka kejadian mencapai 40,8 persen.
Dr. Ari Fahrial Syam, SpPD dari RSI Jakarta, mengatakan angka kejadian penyakit maag atau gastritis di di DKI Jakarta, berdasarkan penelitiannya mencapai 40 persen. Ia menuturkan, meski angka kejadiannya tinggi, namun penyakit maag ini justru seringkali dianggap sepele. Padahal, penyakit ini dapat menginfeksi dan membuat luka tak hanya di lambung, tetapi juga kerongkongan, usus 12 jari, empedu, atau pankreas.
Meski begitu, sampai saat ini masih manyak awam yang belum sepenuhnya paham tentang penyebab penyakit maag. Ada banyak sekali mitos atau hoax di seputar penyebab sakit maag ini yang berkembang di tengah masyarakat.
Sebagai contoh, ada banyak kepercayaan bahwa stres, terlalu banyak makan makanan pedas, dan rokok misalnya dianggap sebagai penyebab panyakit maag. Benarkah demikian, berikut ini dipaparkan beberapa mitos atau hoax dan fakta seutar penyebab sakit maag.
Hoax atau Fakta 1 | Stres dapat mengakibatkan sakit maag – Hoax!
Stres sering dianggap sebagai penyebab timbulnya sakit maag. Beberapa penderita sakit maag juga percaya bahwa stres berlebih dapat menimbulkan rasa sakit akibat sakit maag yang mereka alami bertambah parah.
Keyakinan ini didasarkan pada tulisan dalam buku kesehatan yang terbit tahun 1940-an. ”Dalam buku itu dikatakan bahwa stres merupakan penyebab gangguan medis, termasuk sakit maag,” kata Prof Wilfred M. Weinstein, MD, seorang ahli penyakit pencernaan dari David Geffen School of Medicine di University of California.
Christian Mathy, MD, asisten profesor pengobatan di divisi gastroenterologi, University of California, San Fransisco, mengatakan bahwa stres memiliki peran yang cukup signifikan pada kesehatan seseorang, namun tidak cukup signifikan untuk menimbulkan penyakit maag.
Faktanya: Penyebab tukak lambung atau sakit maag yang sebenarnya adalah karena asam atau acid yang berlebihan dalam lambung, sehingga mengiritasi dinding lambung atau usus duabelas jari, dan akhirnya menimbulkan luka.
Sakit maag juga bisa terjadi karena infeksi bakteri Helicobacter pylori (H. pylori) yang dapat hidup dan berkembang di lapisan selaput dinding lambung dan usus duabelas jari. (bersambung).