Hoax atau Fakta 4 | Merokok dapat menimbulkan sakit maag – Fakta!
Fakta menyebutkan, kemungkinan munculnya sakit maag pada perokok dua kali lebih besar dibanding yang bukan perokok. Banyak hasil penelitian menunjukkan bahwa merokok dapat menimbulkan gangguan jangka panjang pada lapisan lambung, termasuk menghambat aliran darah dan menimbulkan peradangan.
Faktanya: Merokok juga dapat meningkatkan komplikasi yang terkait dengan sakit maag, seperti pendarahan dan perforasi (lubang-lubang pada dinding lambung), khususnya pada pasien yang sudah lanjut usia. Weinstein mengatakan, “Merokok menunda proses penyembuhan sakit maag.”
Hoax atau Fakta 5 | Makan makanan pedas dapat mengakibatkan sakit maag – Hoax!
Christian Mathy, MD, asisten profesor pengobatan di divisi gastroenterologi, University of California, San Fransisco, menyebutkan kepercayaan bahwa makan makanan pedas bisa menyebabkan seriawan adalah kesalahpahaman yang sangat umum.
”Banyak orang memang mengalami heartburn (rasa panas atau nyeri pada ulu hati) sesudah mengkonsumsi makanan pedas, tapi rasa pedas itu sendiri – karena pengaruh zat capsaicin dalam cabai – tidak mengakibatkan sakit maag,” kata Marty.
Faktanya: Makanan pedas justru memiliki efek menyembuhkan sakit maag. Penelitian di Singapura yang dipimpin oleh Jin Y. Kang, MD menemukan bahwa orang-orang yang lebih sering mengkonsumsi masakan Cina yang kandungan capsaicin-nya rendah, frekuensi terkena sakit maag justru lebih tinggi dibandingkan mereka yang sering mengkonsumsi makanan pedas seperti masakan orang Melayu atau India.
Fakta lain ditemukan oleh para peneliti bahwa capsaicin dapat menstimulasi ujung-ujung saraf dalam lambung yang dapat mengakibatkan pelepasan substansi kimia yang bersifat melindungi membran mukosa lambung.
Mereka juga percaya bahwa capsaicin dapat mengubah keseimbangan asam dalam lambung sehingga bakteri Helicobacter pylori, penyebab utama sakit maag, tidak dapat hidup. (SA)