Perubahan fisik yang sering menyertai proses menua
Menurut laporan The Baltimore Longitudinal Study of Aging, yang dipublikasikan oleh Departemen of Health and Human Service, Amerika Serikat, ada beberapa perubahan fisik yang secara umum terjadi saat usia semakin menua :
- Jantung membesar dan penggunaan oksigen secara maksimal menurun.
- Tekanan sistolik darah meningkat dan dinding arteri menebal.
- Masa otot serta daya genggam tangan berkurang.
- Tulang semakin menipis dan terkadang malah keropos.
- Kemampuan mendengar frekuensi tinggi menurun dan suara frekuensi rendah sulit terdengar.
- Otak mengalami kemunduran serta terjadi kerusakan sel-sel saraf.
- Daya tampung kandung kemih menurun sehingga lebih sering berkemih.
- Ginjal semakin kurang efisien membuang racun dari aliran darah.
Apa yang perlu dipersiapkan
Gambaran usia tua yang diinginkan sering berpengaruh terhadap sikap hidup dan cara pandang seseorang dalam menjalani hidupnya. Jika seseorang memandang diri sudah tua dan tidak berguna lagi, maka secara otomatis pancaran dan sikap mental orang tersebut akan menggambarkan bahwa dirinya telah menjadi sosok lansia yang tidak berdaya.
Sebaliknya, jika seseorang memandang diri sebagai lansia yang dibutuhkan keluarga atau lingkungan, maka sikap dan mentalnya pun akan menggambarkan bahwa dirinya adalah sosok yang tegar dan bijak.
Karena itu, penting untuk membiarkan pikiran tetap merasa muda, bahkan semuda yang dapat dibayangkan. Karena menurut Scott C Litin, MD, editor kepala buku Mayo Clinic Family, ternyata berpikir positif, memiliki selera humor tinggi, serta mampu menerima berbagai perubahan, terbukti dapat meringankan beban pikiran dan membantu setiap orang untuk mengatasi masalah yang dihadapi.
Selain itu, agar sukses menjalani masa tua, setiap individu juga perlu sedini mungkin mencari informasi yang relevan untuk membuka pikiran dan wawasan tentang cara hidup sehat.
Jangan lupa juga untuk merencanakan kehidupan seperti apa yang akan dijalani dan dengan siapa akan dilewatkan saat tua nanti. Pikirkan juga bagaimana pola makan yang lebih baik, kegiatan dan olahraga apa yang sesuai, serta keterampilan apa yang dibutuhkan untuk mendukung kehidupan dalam 10, 20, atau 30 tahun yang akan datang.
”Dengan mengetahui apa saja yang berpengaruh terhadap kesehatan, dan apa yang akan dilakukan kelak, maka kita dapat memikirkan siasat yang bisa diterapkan untuk mendukung kesehatan kita, agar selain berumur panjang, juga tetap sehat dan sejahtera,” ujar Dr Siti Setiati. (SA).