Selain kelompok prioritas, masyarakat umum juga bisa mendapat vaksin Corona dengan membayar secara mandiri. Namun, masyarakat tak menanggung biaya vaksinasi 100%, tapi hanya 50%, dan sisanya ditanggung pemerintah.
Sehatalami.co ~ Selain tenaga kesehatan atau nakes, kelompok prioritas yang akan dibagikan vaksin Corona (COVID-19) dari pemerintah adalah pedang pasar. Hal ini sedang dipetakan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan.
“Sedang dipertimbangkan misalnya pemberian vaksin untuk pedagang pasar, kemudian pelayan-pelayan toko, karyawan, baik di perusahaan, industri, maupun UMKM,” kata Muhadjir di kantor Kementerian Sosial, Jakarta, Senin (14/12/2020).
Kelompok tersebut termasuk dalam tiga prioritas penerima vaksin Corona, selain tenaga kesehatan atau nakes. “Pertama tenaga medis karena di garda terdepan, lalu tenaga non-medis tapi yang terlibat langsung dengan penanganan COVID-19, ketiga mereka yang berada di ujung tombak pemulihan ekonomi,” jelasnya.
Selain kelompok prioritas
Selain kelompok prioritas, masyarakat umum juga bisa mendapat vaksin Corona dengan membayar secara mandiri. Namun, masyarakat tak menanggung biaya vaksinasi 100%, tapi hanya 50%, dan sisanya ditanggung pemerintah. “Ini juga masih tentative. Jadi kemungkinan 50-50%,” kata dia.
Namun, menurut Muhadjir, masyarakat umum yang hanya ditanggung 50% oleh pemerintah, bukan berarti membayar biaya sisanya dari kantong sendiri. Akan tetapi, pihak tersebut bisa saja ditanggung oleh tempat kerjanya, atau pemberi kerjanya.
“Tapi mandiri itu bukan berarti dia harus bayar sendiri. Memang ada yang mandiri bayar sendiri, tapi ada yang tanggung jawab perusahaan atau pemilik dimana dia bekerja. Itu mesti dinegosiasi,” imbuh Muhadjir.
Terakhir, ia menegaskan segala skema tersebut masih dalam pembahasan. Artinya, belum ada keputusan final.
“Presiden tadi sudah minta wanti-wanti, tolong harus detail betul, dan waktunya sudah sangat dekat. Karena itu Komite harus bekerja keras. Tapi ini masih belum, masih perlu dibicarakan,” tandas dia. (SA)