Golongan darah B: Boleh makan daging tapi bukan ayam, susu dan hasil olahannya, padi-padian (beras, beras merah), kacang-kacangan (kacang merah, kacang hijau, kacang tolo), buah. Hindari jagung, lentil, kacang tanah, wijen, gandum/terigu dan hasil olahannya.
Golongan darah AB: Boleh makan ayam, lauk hasil laut, susu dan hasil olahannya, tahu, kacang-kacangan, padi-padian, buah segar, dan sayuran. Disarankan menghindari daging, ginjal, kacang merah, wijen, jagung.
Keunggulan:
- Secara umum, metode ini membatasi konsumsi junk food, seperti donat, permen, aneka keripik dan makanan gorengan, yang terbuat dari gula, tepung terigu, garam, dan lemak hidrogenasi. Junk food mudah menyulut munculnya penyakit degeneratif, seperti kencing manis, tekanan darah tinggi, stroke, penyakit jantung.
- Selain membantu penurunan berat badan lebih efektif, pola makan ini dapat menurunkan risiko kanker, karena pelaku dengan golongan darah apa pun ditegaskan agar mengkonsumsi lebih banyak sayuran dan buah segar.
Keterbatasan:
- Tidak mudah mengingat kelompok makanan yang dibolehkan dan yang harus dihindari. Larangan yang berbeda-beda untuk setiap golongan darah memperumit pilihan makanan serta menyulitkan penyusunan menu dan memasak.
- Setiap calon pelaku diet diwajibkan memeriksakan golongan darahnya. Kewajiban ini menjadi penghalang (entry barrier) awal yang memberatkan penerapan diet. Selain merepotkan, tidak semua orang suka dirinya disiksa dengan coblosan jarum kan?
Saran: Sebagian ahli berpendapat aktivitas penggumpalan lektin dalam makanan terhadap darah hanya terjadi di luar tubuh, tepatnya di dalam tabung reaksi di laboratorium. Ketika memasuki tubuh, sistem pencernaan sudah akan menghancurkan lektin sebelum sempat menimbulkan gangguan pada kesehatan.
Karenanya, menurut para kritikus, landasan teoritis diet ini masih goyah. Nah, kalau ternyata Anda sendiri pun masih ragu-ragu, tidak dilarang kok melirik anjuran diet yang lain.