Olahraga teratur dan terukur
Untuk mendapatkan hasil optimum, olahraga sebaiknya dilakukan secara teratur dan terukur, 30 menit, tiga-empat kali dalam seminggu. Namun dr. Sadoso mengingatkan penderita hipertensi menghindari olahraga isometrik, seperti angkat beban, karena justru berefek meningkatkan tekanan darah.
Demikian pula dengan pengidap tekanan darah tinggi parah, sebaiknya tidak gegabah melakukan olahraga tanpa dibarengi pengaturan pola makan sehat.
Kegiatan lain yang manjur untuk mengendalikan hipertensi adalah yoga. Yoga merupakan kombinasi antara peregangan, olah napas, dan relaksasi. Sebuah penelitian dilakukan di Cambridge, Inggris, oleh Yoga Bio-Medical Trust terhadap 3.000 orang pasien hipertensi. Hasilnya, setelah mengikuti latihan yoga secara teratur, 84 persen di antara mereka terbebas dari hipertensi.
Riset lain dilakukan terhadap dua kelompok guna membandingkan pengaruh obat-obatan dan yoga terhadap hipertensi, yang dilaporkan dalam salah satu edisi New England Journal of Medicine. Satu kelompok mendapatkan obat antihipertensi, kelompok lainnya memperoleh obat antihipertensi dan latihan yoga.
Setelah kelompok yoga 12 kali berlatih, pengukuran tekanan darah dilakukan pada kedua kelompok. Hasilnya, kelompok dengan obat menyusut tekanan sistoliknya rata-rata 1,1 poin, sedangkan kelompok dengan obat plus yoga mengalami penyusutan tekanan darah rata-rata 13,6 poin! SA)