Sistem metabolisme di dalam tubuh bisa bekerja normal apabila air –baik di dalam maupun di luar sel- tercukupi. Air adalah modal utama untuk membangun sel, mengangkut oksigen, dan zat nutrisi untuk didistribusikan ke seluruh sel.
Perlu diingat lagi, sebanyak 75 persen dari tubuh kita (manusia dewasa) terdiri dari air. Menurut Fereydoon Batmanghelidj, MD, dokter asal Australia yang mendedikasikan hidupnya untuk meneliti pentingnya air bagi manusia, tubuh kita terdiri dari triliunan sel yang berbahan dasar air.
Di dalam sel, air menempati porsi dua per tiga dari jumlah yang ada. Sementara sepertiga sisanya berada di luar sel, di antaranya berupa cairan otak, cairan mata, cairan hidung, dan cairan pada saluran pencernaan. Menurut beberapa kajian ilmiah, kandungan air di dalam otak mencapai 80 persen, ginjal 82 persen, jantung 79 persen, paru-paru 80 persen, tulang 22 persen, dan darah lebih dari 90 persen.
Sistem metabolisme di dalam tubuh bisa bekerja normal apabila air –baik di dalam maupun di luar sel- tercukupi. Air tersebut menjadi modal utama untuk membangun sel, mengangkut oksigen dan zat nutrisi untuk didistribusikan ke seluruh sel.
Air yang belum diperlukan oleh sel akan dibuang bersama sisa-sisa metabolisme melalui dinding sel untuk dibersihkan di ginjal. Selanjutnya, air dan sisa metabolisme yang sudah disortir ginjal tersebut akan diedarkan kembali oleh darah dan diserap sel. Sisa air yang benar-benar tidak diperlukan tubuh akan dibuang melalui air seni dan feses.
Air mencegah penuaan dini pada sel
Menurut Dr Tan Shot Yen, MHum, ahli kesehatan holistik dan penulis buku, ”Saya Pilih Sehat dan Sembuh” air juga sangat penting bagi enzim-enzim di dalam tubuh dalam memelihara dan mencegah penuaan dini pada sel.
Mekanisme dan cara kerja air yang begitu kompleks ikut mengatur suhu tubuh, menjaga agar darah tidak mengental, melindungi organ-organ terhadap guncangan, juga melumasi persendian agar tidak mudah patah.
Baca Juga : Hari Air Sedunia : Yuk, Minum Sebelum Haus
Kecukupan air juga menentukan tersedianya elektrolit bagi tubuh; mencetuskan reaksi listrik yang membuat tubuh mempunyai energi untuk melangsungkan proses tumbuh kembang serta beraktivitas secara normal.
Patricia Bragg, ND, PhD, dan Paul C. ND, PhD, penulis buku ”Water The Shocking Truth – That Can Save Your Live” mengatakan ketika asupan air pada jaringan otot dan sel tubuh tercukupi, maka tubuh akan memiliki kemampuan melawan setiap gangguan virus secara lebih efektif.
Sebaliknya, jika jaringan otot dan sel-sel tubuh kekurangan cairan, jaringan otot dan sel tubuh akan menyusut dan kehilangan elastisitasnya, sehingga memudahkan setiap virus menyerang tubuh.
”Mengoptimalkan asupan air merupakan bentuk perlindungan alami terbaik dari berbagai macam infeksi virus, seperti influensa, penumonia, batuk rejan, cacar air dan gangguan infeksi lainnya,” tulis Patricia Bragg, ND, PhD. (SA, bersambung).