Penelitian terhadap 204 pasangan menikah dan 99 lajang, menemukan bahwa pasangan suami istri yang skor kebahagiaannya tinggi, mempunyai tekanan darah yang normal. Sebaliknya pasangan suami istri yang tidak puas dalam kehidupan perkawinannya atau tidak bahagia, tekanan darah mereka tinggi.
Sehatalami.co ~ Benarkah perkawinan bahagia berpengaruh terhadap tekanan darah? Begitulah hasil sebuah penelitian. Meski begitu, perkawinan yang penuh stres lebih buruk daripada sama sekali tidak menikah.
Padahal, telah lama dipercaya bahwa mereka yang menikah jauh lebih sehat dibanding mereka yang jomblo. Ini hasil penelitian Julianne Holt-Lunstad, asisten guru besar psikologi di Brigham Young University, Amerika.
Penelitiannya meliputi 204 pasangan menikah dan 99 lajang. Pasangan suami istri yang skor kebahagiaannya tinggi, mempunyai tekanan darah yang normal. Sebaliknya pasangan suami istri yang tidak puas dalam kehidupan perkawinannya atau tidak bahagia, tekanan darah mereka tinggi. Tekanan darah diukur pada siang hari.
Menurut Karen Matthews, guru besar psikiatri, psikologi, dan epidmiologi di University of Pittsburg, Amerika, menyatakan, “Penelitian semacam itu perlu mendapat perhatian serius.karena menyangkut tekanan darah yang potensial berujung pada sakit jantung.
“Dari penemuan itu perlu diperhatikan kualitas perkawinan. Ini lebih penting daripada status menikah, karena kondisi perkawinan ternyata mempengaruhi tekanan darah,” ujar Dr Brian Baker, guru besar psikiatri dari University of Toronto. (SA)
Baca juga: Tes Darah Mampu Deteksi Kanker Paru
Sehatalami.co ~ Deteksi dini kanker paru kini bisa dilakukan dengan tes darah. Menurut penelitinya, Anil Vachani, Ketua penelitian yang juga dosen Fakultas Kedokteran di University of Pennsylvania, cara ini lebih efektif dibanding cara lama dengan metode biopsi dan CT-scan.
“Kami menemukan adanya tipe gen dalam darah putih yang bisa menunjukkan ada atau tidaknya sel kanker,” kata Vachani.
Kelompok peneliti itu membandingkan 44 pasien kanker paru dengan kelompok kontrol 55 orang. Faktor-faktor usia, seks, ras, dan perokok, termasuk yang diperhitungkan. Hasilnya ditemukan 15 susunan gen yang akurat menunjukkan adanya kanker paru.
Kesimpulan yang didapat, kanker paru berinteraksi dengan peredaran sel-sel darah putih dan mengubah tipe gen yang aktif dalam sel-sel darah putih tersebut. Penelitian ini telah dikemukakan dalam American Thoracic Society’s 2008 Internatinal Conference di Toronto 20 Mei 2008 lalu. (SA)