6.Kurangi menyantap daging dan produk susu
The United Nations’Food and Agriculture Organisation memprediksi antara tahun 2001 – 2050 konsumsi daging dunia akan meningkat dua kali lipat. Dilaporkan, dengan menyantap daging dan/atau produk-produk susu hanya 4 kali seminggu, berarti menghemat 26.000 liter air dan 500 kg polusi rumah kaca. Ini jumlah yang tidak sedikit.
Solusi : carilah alternatif, pengganti konsumsi daging dan produk susu.
7. Pilih ikan secara bijaksana
Wah, apa artinya ini? Ya itu tadi, jangan makan ikan yang berasal dari laut yang telah terpolusi. Artinya, ikan paling baik yang berasal dari laut dalam (seperti cakalang, sardin, salmon dll.). Daripada mengkonsumsi ikan yang sudah terpolusi oleh buangan sampah kapal-kapal laut, tumpahan minyak bumi, atau merkuri, lebih baik mengkonsumsi ikan air tawar (seperti mujair, gurame, bawal, dll.). Lebih baik lagi jika ikan-ikan itu berasal dari balong kita sendiri.
Solusi : belilah ikan lokal dari penjual ikan yang terpercaya.
8. Kepedulian sosial
Ini salah satu yang dipermasalahkan di dunia Barat. Mereka menolak produk-produk perkebunan (seperti teh, kopi, cokelat) yang berasal dari perkebunan yang merusak lingkungan (misalnya menggusur hutan lindung). Mereka juga menolak perkebunan yang menggunakan buruh anak-anak.
- Pilih Bahan Pangan Sehat Alami, untuk Menyehatkan Jiwa dan Raga ( bagian 1)
- Cegah Penyakit Jantung, Perhatikan 6 Jenis Nutrisi Berikut ini Agar Jantung
Artinya, banyak negara Barat yang tidak mau lagi membeli produk-produk perkebunan dari negara-negara ketiga/berkembang yang menggunakan tenaga buruh anak-anak dan yang menggusur/memusnahkan hutan lindung. Jadi, bagaimana dengan Anda atau kita yang hidup di Indonesia? Harga produk-produk perkebunan kita anjlok karena tidak dibeli oleh produsen di negara-negara Barat.
9. Belilah bahan makanan organik
Pertanian organik tidak menggunalan bahan kimia untuk pupuk maupun untuk pestisida. Pertanian organik juga selalu memperhitungkan kesehatan tanah pertaniannya, artinya tidak merusak tekstur dan kandungan mineral tanah. Terbasuhnya unsur nitrogen dalam pupuk kimia oleh air, lalu masuk ke sungai atau danau, akan membuat perubahan ekologi yang merusak kualitas air sungai dan tanah pertanian.
Selain itu, hasil pertanian organik bebas dari rekayasa genetik yang berbahaya. Namun hasil pertanian organik selalu dijual dengan harga lebih mahal dibanding hasil pertanian konvensional.
Solusi : jika harga tidak terjangkau, carilah produk alternatif pengganti produk organik
( SA, dari berbagai sumber).