Munas Alim Ulama Nahdlatul Ulama atau NU merekomendasikan upaya yang masif untuk penanggulangan limbah plastik. Diperlukan memasukkan elemen budaya dalam masalah tersebut.
SehatAlami.co-Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama , KH Said Aqil Siroj mengatakan persoalan sampah plastik yang semakin mengkhawatirkan disebabkan oleh faktor industri dan rendahnya budaya masyarakat. “Oleh karena itu, penanganan sampah plastik harus memasukkan elemen budaya. Sehingga terbangun cara pandang dan perilaku masyarakat terhadap pentingnya menghindarkan diri dari bahaya sampah plastik,” kata Said Aqil.
Hal ini dikatakan dalam Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar NU yang berlangsung di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al Azhar Citangkolo, Banjar Patroman, Jawa Barat. Untuk itu para ulama mendesak adanya upaya keras dari pemerintah untuk mengendalikan limbah plastik yang jumlahnya belakangan sangat mengkhawatirkan.
Sebelumnya dalam rapat Komisi Bahtsul Masail Waqiyyah di Munas Alim Ulama NU pun memberikan rekomendasi untuk pemerintah bahwa haram hukumnya melemparkan sampah sembarangan. “Menjaga kesucian sebagian dari iman, maka melemparkan sampah sembarang mengindikasikan kualitas iman yang lemah. Akan terdapat pertanggungjawaban di akhirat kelak. Disamping tuntutan di dunia” ungkap Koordinator Sidang Komisi Bahtsul Masail Waqiiyah LBM PB NU Asnawi Ridwan.
Saat ini diperkirakan Indonesia menghasilkan sekitar 130 ribu ton sampah plastik setiap hari, sementara hanya separuh di antaranya yang dibuang dan dikelola di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Pembuangan sisa sampah itu, menurut Said Aqil, dibakar secara ilegal atau dibuang ke sungai dan laut sehingga merusak ekosistem. “Mengingat semakin mendesaknya polusi plastik, NU mendesak pemerintah melakukan upaya yang lebih keras untuk menekan dan mengendalikan laju pencemaran limbah plastik di Indonesia,” tegas Aqil.
Sementara itu Wakil Presiden Jusuf Kalla mengapresiasi rekomendasi Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (NU) terkait kepedulian lingkungan tersebut “Jadi untuk menyelesaikan itu ialah kembali memakai botol gelas, atau bisa tidak perlu gelas, tapi (yang bisa)dicuci lagi. Jadi kalau pergi minum kopi, minta gelas (non-plastik),” kata Wapres.