Sehatalami.co ~ Salah satu khabar baik dari gelaran Muktamar ke-34 NU di Bandarlampung adalah diterimanya Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU) menjadi salah satu badan otonom (Banom) di NU. Berita gembira ini disampaikan oleh Ketua PDNU, Dr. dr. Muhammad S.Niam, Sp.BS.
Padahal menurutnya, karena sebelumnya PDNU tidak sempat ikut Munas-Konbes NU, maka tidak ada agenda pembahasan dalam sidang organisasi di Muktamar ke-34 NU di Bandarlampung tentang usulan PDNU menjadi Banom.
Namun, berkat kegigihan para pengurus PP PDNU, dibantu sejawat-sejawat dari Asosiasi Rumah Sakit NU (ARSINU), Lembaga Kesehatan NU (LKNU), dan APTIKESNU, Tim PDNU bisa meminta Prof. Dr. Muhammad Nuh, selaku Ketua SC, untuk menginstruksikan Ketua Sidang Komisi Organisasi untuk memberi kesempatan menjelaskan kenapa PDNU harus menjadi banom.
Akhirnya Tim PDNU pun diberi kesempatan untuk menyampaikan naskah ilmiah rationality and reasonability, di sidang komisi muktamar ke-34 NU kali ini. “Alhamdulillah semua muktamirin peserta sidang komisi mendukung secara bulat diterimanya PDNU dan Lesbumi menjadi banom yang akan ditetapkan pada Munas-Konbes,” ujarnya kepada sehatalami.co (27/12/21).
8 Agenda PDNU ke depan
Setelah resmi diterima sebagai banom NU, lalu apa renana PDNU ke depan? Menurut Dr Niam ada delapan agenda penting yang akan segera dilaksanakan oleh PDNU usai gelaran Muktamar ke-34 NU, yaitu:
- Konsolidasi internal PDNU dengan memaksimalkan akselerasi pembentukan PW dan PC yang belum ada.
- Membuat road map bersama pengembangan layanan kesehatan melibatkan PDNU, ARSINU, LKNU, dan APTIKESNU agar komprehensif.
- Berusaha terlibat aktif dalam upaya-upaya kesehatan bersama pemerintah dan masyarakat.
- Memperkuat ketahanan nasional melalui deradikaisasi dan penyebaran faham Islam nusantara yang rahmatan lil alamin kepada masyarakat umum, masyarakat ilmiah di kampus-kampus perguruan tinggi.
- Mengupayakan aktif dengan memberi masukan kepada para penentu kebijakan di bidang kesehatan.
- Ikut menyebarkan paham ahlus sunnah waljamaah annahdliyah melalui kegiatan-kegiatan dakwah.
- Membuat jaringan dengan RMI untuk mengupayakan pola layanan kesehatan di pesantren-pesantren di bawah RMI.
- Layanan kesehatan online digital untuk masyarakat sebagai pendukung layanan Salam.Doc yang sudah ada dan hanya dapat diakses oleh pondok-pondok pesantren.
Pengurus PDNU mengucapkan terima kasih kepada Tim Kesehatan Muktamar atas kerja samanya dalam mensukseskan muktamar. Juga kepada pengurus dan anggota PDNU dari pusat, wilayah, dan cabang atas kegigihannya mensukseskan Muktamar, hingga akhirnya PDNU diakui secara resmi sebagai salah satu Banom NU.
“Selamat berkhidmah untuk duet Rais Am KH Miftahul Ahyar dan Ketum PBNU KH Yahya C Tsaquf. Semoga keduanya beserta seluruh jajaran PBNU ke depan mendapat ridlo dan pertolongan Allah dalam mengawal umat mencapai tujuan Islam Nusantara yang rahmatan lil alamin,” ujar Ketua Umum PDNU. (SA)