Sehatalami.co ~ Satuan Tugas (Satgas) NU peduli Covid-19 melaporkan capain dan perannya dalam menanggulangi pandemi covid-19 bersama pemerintah. Satgas NU Peduli Covid-19, dibentuk pada 10 Maret 2020 berdasarkan SK PBNU dan bertujuan mengoordinasi semua Lembaga dan Banom NU untuk bahu-membahu menangani Covid-19.
“Pembentukan Satgas NU Peduli Covid-19 ini lebih dahulu dari Satgas Covid-19 yang dibentuk Pemerintah pada 13 Maret 2020,” kata Dokter Makky Zamzami, Ketua Satgas NU Peduli Covid-19, di arena Muktamar ke-34 NU di Bandar Lampung.
Disebutkan setidaknya ada lima tugas pokok yang diemban Satgas NU Peduli Covid-19, yaitu promotif, preventif, kuratif, ekonomi, dan koordinatif. Dijelaskan oleh dr. Muhammad Makky, fungsi atau tugas promotif dalam konteks ini adalah bagaimana mengkampanyekan bahaya Covid-19 bagi kesehatan kepada masyarakat secara luas dan tidak berbatas.
Maksudnya adalah, karena selama ini, secara tidak langsung pamdemi juga berefek pada masalah keagamaan (mas’uliyyatud diniyyah), dan sekaligus terkait erat dengan masalah kebangsaan (mas’uliyyatul wathaniyyah), sehingga mau tidak mau hal ini juga harus menjadi konsen NU secara umum.
Dr Muhammad Makky mengatakan, selama pandemi sudah banyak menyebabkan orang yang meninggal. Di antaranya adalah para ulama, kyai termasuk para dokter. “Satgas juga mengingatkan agar masyarakat dapat lebih berhati-hati. Satu dokter atau satu ulama yang meninggal sama artinya hilangnya ilmu mereka dan itu susah didapatkan lagi,” kata Dokter Makky.
Terkait dengan program preventif, berbagai langkah dilakukan oleh Satgas NU Peduli Covid-19. Antara lain dengan membentuk posko induk di PBNU dan membuat posko-posko pelayanan di 300 titik di seluruh Indonesia. Fungsi utama dari program preventif ini adalah memberikan bantuan yang sifatnya relevan dengan penyebaran virus Corona pada saat itu.
Upaya ini ternyata menarik simpati berbagai kalangan, sehingga banyak masyarakat ikut membantu aktivitas preventif yang dilakukan tim Satgas NU Peduli Covid-19. “Baik dari corporate maupun perseorangan membantu Satgas Covid dan kebanyakan bantuan yang diberikan benar-benar menjadi kebutuhan masyarakat kala itu, yakni berupa bantuan non tunai,” ungkapnya.
Secara angka, upaya yang dilakukan oleh Satgas NU Peduli Covid-19, baik secara materi maupun non, bantuan yang disalurkan telah menyentuh angka 1,7 triliun rupiah dengan penerima manfaat mencapai sekitar 81 juta orang. Satgas NU juga turut menyukseskan vaksinasi melalui “Program Ayo Jaga Kiai”.
Program-program Satgas Covid-19 tersebut, dipublikasikan dalam bentuk buku berjudul, “Peran NU Melawan Covid-19” yang diluncurkan di arena Muktamar NU ke-34 di Provinsi Bandar Lampung, bekerja sama dengan Universitas Lampung (UNILA).
Hadir dalam peluncuran buku, antara lain, Ketua Arsinu H Zulfikar As’ad, Ketua PDNU Dokter Muhammad S Niam, Ketua LKNU Hisyam Said Budairi, Dokter Hardadi Arilangga. Peluncuran dan diskusi buku bekerja sama dengan Universitas Lampung. (SA)