Jika pembuluh darah atau arteri koroner tersumbat oleh timbunan lemak, jadilah penyakit jantung koroner (PJK), yang diperkirakan oleh WHO akan menjadi penyebab kematian hingga 23,3 juta jiwa setiap tahun pada 2030.
Sehatalami.co ~ Saat ini menurut data statistik Badan Kesehatan Dunia (WHO), ada 9,4 juta kematian setiap tahun karena penyakit kardiovaskuler atau penyakit akibat gangguan pembuluh darah. Sementara, 45 persen kematian tersebut disebabkan oleh penyakit jantung koroner (PJK), bahkan organisasi kesehatan dunia ( WHO) memperkirakan angka tersebut akan meningkat hingga 23,3 juta pada 2030 mendatang.
Dilansir dari laman Kompas.com (24/1), Dokter Spesialis Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah RS Metropolitan Medical Centre (MMC), Dr dr Eka Ginanjar, SpPD, KKV, menjelaskan bahwa penyakit jantung koroner merupakan kondisi pembuluh darah jantung atau arteri koroner tersumbat oleh timbunan lemak.
“Jika lemak semakin menumpuk, maka akan mempersempit arteri dan akibatnya aliran darah ke jantung menjadi berkurang,” kata Eka dalam acara bertajuk MMC Hospital Introducing: Integrated Cardiovaskular Centre, Jakarta, Kamis (23/1/2020).
Ciri-ciri penyakit jantung
Ada baiknya Anda mengetahui ciri-ciri dari penyakit jantung ini agar dapat bertindak atau melakukan antisipasi sedari awal. Ada beberapa gejala atau ciri penyakit jantung, antara lain:
- Nyeri dada yang biasanya terasa di bagian tengah ataupun di bagianan kanan, kiri atau juga ulu hati
- Nyeri dada dapat terjadi lebih darii 15 menit atau lebih
- Rasanya seperti tertindih benda berat
- Dada seperti terikat Terjadi penjalaran nyeri ke lengan kiri atau kadang-kadang kanan, leher, dan rahang
- Keringat dingin
- Mual Kadang-kadang muntah
- Terjadi komplikasi sesak
- Lemah
- Pingsan
- Kejang
Untuk menangani PJK ini, kata Eka, diperlukan intervensi dengan menggunakan obat nitrat, oksigen, pengencer darah, pengontrol tensi dan jantung, pengontrol kolesterol dan peradangan, serta obat lainnya yang dibutuhkan.
Namun, intervensi yang dilakukan harus disesuaikan dengan kondisi dan berbagai faktor risiko lainnya yang diderita oleh pasien tersebut.
Komplikasi
Penanganan yang tepat perlu dilakukan karena ketika tidak ditangani dengan baik, maka penyakit jantung koroner ini dapat memicu beberapa komplikasi yang berakibat fatal. Berikut adalah komplikasi fatal akibat penyakit jantung koroner yang tidak ditangani dengan baik:
- Serangan jantung
- Gagal jantung
- Nyeri dada (angina)
- Gangguan irama jantung (aritmia)
- Henti jantung
- Penyakit penyempitan pembuluh darah (arteri perifer)
- Emboli paru
- Pembengkakan arteri (aneurisma)
Tip cegah penyakit jantung koroner
Cara mencegah penyakit jantung adalah dengan menjalani gaya hidup sehat. Pola makan, dan aktif gerak, serta menjauhi alkohol, dan membatasi rokok.
1. Terapkan gaya hidup sehat
Jika tanpa kontrol atau memilih makanan yang sehat, maka pola makan yang kita pilih bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Karena itu, memilih makanan yang sehat antara lain yang sedikit mengandung lemak jenuh, lemak trans, dan sodium menjadi keharusan.
Sebagai bagian dari diet sehat, konsumsi banyak sayur dan buah, gandum utuh yang kaya serat, ikan (setidaknya dua kali seminggu), kacang-kacangan, legume, dan biji-bijian.
Selain itu, juga dianjurkan untuk memilih produk olahan susu yang rendah lemak dan unggas tanpa kulit. Batasi minuman manis dan daging merah. Jika kamu memilih untuk makan daging, pilihlah yang paling sedikit mengandung lemak.
2. Aktif bergerak
Rumus paling sederhana adalah menjaga keseimbangan antara asupan nutrisi dan kalori yang dikelurkan. Untuk itu maka menjaga aktivitas fisik secara seimbang perlu dilakukan. Rajin olahraga setidaknya olahraga seperti aerobik dengan intensitas sedang, seperti jogging selama 150 menit atau 2,5 jam setiap minggu atau 1 jam 15 menit (75 menit) perlu dilakukan.
Sebagai tambahan, untuk mencegah penyakit jantung bisa dengan melakukan latihan penguatan otot baik itu di bagian kaki, pinggul, punggung, perut, pundak, dan lengan selama dua hari atau lebih. Anak-anak setidaknya harus aktif bergerak 60 menit per hari untuk mencegah penyakit jantung sejak dini.
3. Berhenti merokok/Hindari asap rokok
Pengerasan pembuluh darah di jantung antara lain bisa dipicu oleh zat kimia yang terkandung dalam asap rokok. Jika hal terjadi makan aliran darah menuju jantung akan tersumbat atau tidak lancar, selain itu pasokan nutrisi dan oksigen ke jantung juga terganggu, sehingga hal ini memicu terjadinya serangan penyakit jantung koroner.
Sayangnya hal ini tidak hanya terjadi pada perokok aktif, tetapi juga berlaku untuk perokok non aktif atau perokok pasif. Jadi, jika Anda sayang dengan diri sendiri, waspadalah. (SA)