- Oleh para ahli nutrisi, menurunnya aktivitas fisiologis pada tubuh manula ini ditengarai berkaitan erat dengan masalah nutrisi.
- Sudah lumrah jika usia lanjut akan diikuti oleh penurunan fungsi organ yang bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan: kerapuhan tulang, masalah saluran pencernaan, menurunnya kualitas penglihatan, hingga kepikunan. Lalu apa yang harus dilakukan?
Sehatalami.co ~ Usia hanyalah bilangan angka. Yang penting bagaimana memberikan makna. Begitulah ungkapan bijak yang sering kita dengar. Sejatinya menjadi tua adalah alamiah, namun tetap sehat di usia tua sebetulnya merupakan pilihan karena sehat di hari tua erat berkaitan dengan usaha dan cara mengatur asupan nutrisi bagi tubuh. Konsumsi makanan yang kurang seimbang gizinya akan memperburuk kondisi kesehatan saat usia makin bertambah.
Sudah lumrah jika usia lanjut akan diikuti oleh penurunan fungsi organ yang bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan: kerapuhan tulang (osteoporosis), masalah saluran pencernaan, menurunnya kualitas penglihatan, kepikunan, dan berbagai masalah kesehatan lainnya. Oleh para ahli nutrisi, menurunnya aktivitas fisiologis pada tubuh manula ini ditengarai berkaitan erat dengan masalah nutrisi.
“Sedikit demi sedikit gangguan-gangguan ini akan menggerogoti kesehatan kita, dan masa tua pun akan diwarnai oleh penderitaan. Umumnya, masalah-masalah tersebut mulai dirasakan pada usia 40 tahun,” kata Christine Eberhardie, ahli kesehatan dan gizi dari Faculty of Health and Social Care Sciences, Kingston University, Amerika Serikat. Nutrisi apa saja yang dibutuhkan para manula untuk mengatasi gejala-gejala penyakit khas manula?
1. Osteoporosis
Masalah penurunan massa tulang ini biasa terjadi menjelang usia 50 tahun. Osteoporosis dikategorikan sebagai penyakit degeneratif yang bisa membahayakan kesehatan karena tak dapat disembuhkan dan merupakan silent disease karena biasanya tidak terdeteksi secara dini.
Orang yang terkena osteoporosis akan sering merasa ngilu pada persendian karena tulang keropos dan sangat rentan akan patah tulang. Meski begitu sebetulnya penyakit ini dapat dicegah.
Cara pencegahan yang terbaik adalah memperhatikan kecukupan nutrisi bagi tulang. Puncak kepadatan massa tulang tercapai pada usia 25 hingga 35 tahun. Setelah itu kita harus menjaganya agar jangan sampai rapuh, dengan cara menjaga asupan kalsium dan vitamin D. (bersambung).