Sehatalami.co ~ Kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia terus melonjak. Tercatat ada tambahan 55.209 kasus Covid baru pada Sabtu (12/2/2022). Sementara kasus Covid-19 sembuh 32.570 kasus sembuh dan 107 kematian.
Menurut Kementerian Kesehatan, angka tersebut belum mencerminkan puncak kasus sebagaimana diprediksi. Lalu kapan dan harus seberapa banyak kasus harus Covid-19 pada puncaknya nanti?
Jika tanpa intervensi yang ketat, Kementerian Kesehatan Kamis (10/2) menyebut, puncak kasus COVID-19 di Indonesia akibat varian Omicron bakal terjadi dalam dua hingga tiga pekan ke depan. Angka kasus pada puncak pun diprediksi tiga hingga lima kali lipat lebih besar dibanding puncak gelombang Delta tahun lalu.
“Kita melihat dua sampai tiga minggu ke depan kemungkinannya akan terjadi peak (puncak) saat dua sampai minggu ke depan,” ujar Dirjen Pelayanan Kesehatan Prof dr Abdul Kadir, PhD, SpTHT-KL(K), MARS, dalam konferensi pers virtual terkait Update Perkembangan COVID-19.
“Tentu kita harus mewaspadai terjadinya tingginya jumlah kasus yang besar. Oleh karena itulah di kesempatan hari ini kita ingin menyampaikan meskipun COVID-19 ini peningkatannya kasusnya begitu drastis sampai 3-5 kali lipat daripada Delta,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, juru bicara vaksinasi COVID-19 Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi menyebut puncak varian Omicron diprediksi tiba pada akhir Februari hingga awal Maret 2022.
“Yang diprediksi itu tiga kali sampai enam kali lebih tinggi daripada varian Delta. Walaupun demikian, kita akan melihat tren peningkatan tidak berbanding lurus dengan peningkatan kasus-kasus yang membutuhkan perawatan di rumah sakit,” terang dr Nadia.