Usai menyebutkan nama-nama dan jabatan Menteri yang telah dipilihnya, Presiden Jokowi menyampaikan beberapa catatan dan pesan yang saangat tegas! Pertama, jangan korupsi. Kedua diminta menciptakan sistem untuk mencegah terjadinya korupsi.
Sehatalami.co ~ Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan susunan kabinetnya. Secara komposisi, Presiden Jokowi menepati janji yang telah disampaikan sebelumnya. Persentase menteri dari kalangan profesional lebih banyak ketimbang menteri berlatar belakang partai politik.
Kabinet “Maju Bersama” terdiri dari 34 menteri. Dari jumlah tersebut, 20 kursi di antaranya diisi oleh sosok dari kalangan profesional non-parpol, sedangkan 14 kursi diisi oleh sosok berlatar belakang parpol.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya, Presiden Jokowi pernah menyebut porsi untuk menteri dari kalangan profesional sebanyak 55%, dan parpol sebanyak 45%. Ternyata, menteri kalangan profesional lebih banyak yakni mencapai 59% dan menteri dari non-parpol sebanyak 41%.
Mengenai nama kabinet ini telah disampaikan Jokowi dalam cuitannya pada hari Minggu (20/10/2019) di hari pelantikan. “Kerja bersama, menuju Indonesia Maju …,” kata Jokowi.
Jangan korupsi!
Usai menyebutkan nama-nama dan jabatan Menteri yang telah dipilihnya, Presiden Jokowi menyampaikan beberapa catatan dan pesan yang saangat tegas! Pertama, jangan korupsi. Kedua diminta menciptakan sistem untuk mencegah terjadinya korupsi. Selanjutnya ditekankan bahwa yang ada adalah visi dan misi presiden. Tidak ada visi dan misi Menteri.
Pesan penting lainnya, jangan hanya bisa menyuruh – sending message – tetapi juga harus bisa men-delivery – memastikan semua kebijakannya berjalan dengan efektif di lapangan. Untuk itu setiap menteri diminta turun ke lapangan, melihat masalah di lapangan apa dan mencarikan solusinya.
Berikutnya, jangan hanya berorientasi pada proses, tetapi juga harus berorientasi pada hasil nyata yang bisa dirasakan oleh rakyat. Kerja keras, dan kerja cepat. Atau jika tidak, Presiden akan tegas memecatnya di tengah jalan.
Berikut adalah pembagian menteri berlatar belakang profesional non-parpol dan parpol:
Profesional non-parpol:
- Menko Polhukam: Mahfud Md (mantan Ketua MK)
- Menko Kemaritiman dan Investasi: Luhut B Pandjaitan (purnawirawan)
- Menko PMK: Muhadjir Effendy (profesional)
- Mensesneg: Pratikno (profesional/akademisi)
- Mendagri: Jenderal (Purn) Tito Karnavian (polisi)
- Menlu: Retno LP Marsudi (profesional)
- Menkeu: Sri Mulyani (profesional)
- Menteri ESDM: Arifin Tasrif (profesional)
- Menhub: Budi Karya Sumadi (profesional)
- Menteri PUPR: Basuki Hadimuljono (profesional)
- Menkes: dr Terawan (profesional/TNI)
- Mendikbud: Nadiem Makarim (profesional/pengusaha)
- Menristek dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional: Bambang Brodjonegoro (profesional)
- Menteri Agama: Jenderal (Purn) Fachrul Razi (purnawirawan)
- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Wishnutama (pengusaha)
- Menkop UKM: Teten Masduki (profesional)
- Menteri ATR/Kepala BPN: Sofyan Djalil (profesional)
- Menteri BUMN: Erick Thohir (pengusaha)
Dari Latar Belakang Parpol:
- Menkum HAM: Yasonna Laoly (PDIP)
- Menteri PPPA: Gusti Ayu Bintang Darmavati (PDIP)
- Mensos: Juliari Batubara (PDIP)
- MenPAN-RB: Tjahjo Kumolo (PDIP)
- Menko Perekonomian: Airlangga Hartarto (Golkar)
- Menpora: Zainudin Amali (Golkar)
- Menperin: Agus Gumiwang Kartasasmita (Golkar)
- Mentan: Syahrul Yasin Limpo (NasDem)
- Menteri KLHK: Siti Nurbaya Bakar (Nasdem)
- Menkominfo: Johnny G Plate (NasDem)
- Menaker: Ida Fauziyah (PKB)
- Mendes PDTT: Abdul Halim Iskandar (PKB)
- Mendag: Agus Suparmanto (PKB)
- Menteri PPN/Kepala Bappenas: Suharso Monoarfa (PPP)
- Menhan: Prabowo Subianto (Gerindra)
- Menteri KKP: Edhy Prabowo (Gerindra)