4. Efek Logam Pada Operasi Bedah Tulang
Pemakaian logam pada operasi tulang pinggul yang telah diterapkan dalam pengobatan modern di Inggris sejak lebih dari tujuh tahun lalu mendapat kritik para ilmuwan University of Bristol.
“Sejak 2003, rumah sakit di Inggris telah melayani 31.171 kasus implantasi logam pada pinggul pasiennya. Sebanyak 6,2 persen diantaranya terpaksa dioperasi ulang, karena sendi mereka keracunan logam,” ujar Ashley Blom ketua peneliti University of Bristol. Bersama lembaga kesehatan khusus tulang National Joint Registry of England and Wales, Blom tengah melakukan investigasi guna mencari bahan lain yang cocok. (SA).
5. Tuduhan terhadap Kombucha Tidak Terbukti
Kombucha, minuman teh yang terbuat dari fermentasi bakteri Acetobacter, pernah dituding badan pengawas makanan di Amerika Serikat, FDA, sebagai minuman berbahaya.
Tuduhan tersebut bermula pada tahun 1995, ketika seorang perempuan di Iowa, Amerika, yang setiap hari meminum kombucha, meninggal dengan keluhan sering sakit perut bagian bawah. Pemeriksaan laboratorium menemukan asam laktat di dalam tubuhnya, yang diduga merupakan efek dari kebiasaannya mengonsumsi kombucha.
Sebenarnya, C.J. Greenwatt, peneliti dari Cornell University, New York, Amerika sudah pernah menepis tudingan tersebut. Menurutnya, penyebab kematian perempuan tersebut bukan karena sering minum kombucha, melainkan karena penyakit ginjal yang dideritanya.
Pada tahun 2011, pernyataan Greenwalt tadi didukung oleh Swiss Society of Food Science and Technology, sebuah badan pengawasan makanan di Eropa. Mereka bahkan menegaskan, kombucha adalah minuman yang menyehatkan, mengandung bakteri baik yang berperan mengoptimalkan kerja sistem pencernaan dan mampu berperan sebagai anti-peradangan. (SA)