Tahukan Anda, sumbatan pada saluran napas atas adalah penyebab tidur mendengkur alias mengorok, dan itu dapat memicu terjadinya komplikasi yang mematikan.
Sering kali kita menganggap tidur mengorok sebagai tanda bahwa orang tersebut lelap tidurnya. Padahal yang sebenarnya adalah orang yang tidur mengorok justru sering gelisah dan terbangun di tengah malam. Sebab tidur mengorok atau mendengkur menunjukkan adanya obstruksi (sumbatan) pada sebagian saluran napas atas yang menyebabkan udara tidak bebas melewati saluran napas yang menyempit atau tersumbat.
Dr Damayanti Soetjipto, SpTHT-KL(K), dari Klinik Mendengkur dan OSA FKUI/RSCM menjelaskan saat tidur, seluruh otot termasuk otot pernapasan menjadi rileks dan mengendur. Pada sebagian orang, terutama yang berusia 40 tahun lebih, otot yang rileks dan melemas itu turun, mengakibatkan saluran napas di antara tenggorokan (faring) dan jakun (laring) menyempit dan tersumbat. Suara dengkuran berasal dari udara yang terdorong melewati saluran yang menyempit tersebut, yang menggetarkan bagian tenggorok yang lunak.
Itulah sebabnya, semakin sempit jalan udara dalam tenggorok, semakin keras suara dengkuran yang ditimbulkan sehingga mengganggu tidur orang lain. Suara dengkuran bahkan bisa semakin menghebat jika penderita tidur terlentang, karena saluran nafas akan tertutup lidah yang melemas dan terjatuh di pintu pangkal mulut. Jalan napas menjadi menyempit tiba-tiba seperti leher botol di rongga tekak.
Kualitas tidur tidak optimalĀ
Memang, tidak semua jenis dengkuran membahayakan. Mendengkur masih dianggap ringan jika hanya muncul saat seseorang tidur terlentang, dan akan berhenti begitu posisi tidur berubah. Mendengkur yang terjadi dalam posisi tidur apa pun, selagi masih bisa tidur dengan nyenyak dan tidak mengalami henti napas saat tidur, juga dianggap belum berbahaya. Karena si penderita belum merasakan adanya keluhan seperti, rasa mengantuk, sakit kepala, dan rasa lelah di siang hari.
Sebaliknya, penderita tidur mendengkur sudah harus mulai waspada jika suara dengkuran keras yang terjadi pada posisi tidur apa pun serta disertai henti napas beberapa kali. Mendengkur yang disertai henti napas saat tidur ini disebut Obstructive Sleep Apnea (OSA). Pada tahap ini, penderita sudah merasakan ngantuk di siang hari yang disebabkan oleh kualitas tidur yang tidak optimal. (SA)