Sehatalami.co ~ Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 dr. Achmad Yurianto mengungkapkan bahwa kemungkinan pasien positif yang belum teridentifikasi pasti ada. Ia menekankan kepada masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan.
”Kita menyadari sepenuhnya bahwa belum seluruhnya kasus COVID-19 kita temukan. Kemungkinan masih ada kasus yang positif COVID-19 belum teridentifikasi dan berada di tengah kita,” katanya pada Konferensi Pers di Gedung BNPB, Senin (7/7).
Bertambahnya jumlah kasus positif COVID-19 menjadi salah satu bukti kasus positif masih beredar di masyarakat. Dilaporkan penambahan kasus positif hari ini (7/7) ada 1.268, sehingga total kasus positif menjadi 66.226. Sebaran kasus tersebut ada di Jawa Timur 280 kasus baru 118 sembuh, DKI Jakarta 190 kasus baru dan 241 sembuh, Jawa Tengah 140 kasus baru 50 sembuh, Jawa Barat 79 kasus baru 45 sembuh, Sulawesi Selatan 218 kasus baru dan 45 sembuh.
Hal ini, kata dr. Yuri, diyakini bahwa kasus positif yang ditemukan dari hari ke hari berasal dari pelaksanaan kontak tracing yang agresif, kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan lab yang massif. Inilah yang kemudian ditemukan kasus positif dengan gejala yang minimal, bahkan tidak ada indikasi untuk dilakukan perawatan di rumah sakit.
”Kalau kita perhatikan penambahan kasus positif ini tidak mempengaruhi jumlah hunian tempat tidur di rumah sakit. Bahkan dalam tiga hari terakhir tingkat hunian tempat tidur baru terisi di kisaran 53%. Artinya masih ada separuh kapasitas tempat tidur yang belum terpakai,” ucap dr. Yuri.
”Kinerja kita masih meyakini bahwa di sebagian provinsi bahkan kota kasus ini (COVID-19) terus bergerak. Ini indikasi bahwa disiplin protokol kesehatan harus kita kuatkan, kita sudah waktunya untuk saling mengingatkan, berupaya saling melindungi agar pemutusan rantai ini bisa dilaksanakan efektif,” kata dr. Yuri. (SA)
Sumber: kemkes.go.id