- Jumlah penambahan tertinggi Data pemerintah memperlihatkan bahwa 436 kasus baru adalah jumlah penambahan tertinggi kasus Covid-19 dalam sehari.
- Adapun 436 kasus baru Covid-19 ini berasal dari 24 provinsi. DKI Jakarta tercatat sebagai wilayah yang memiliki kasus baru tertinggi dengan 85 pasien.
Sehatalami.co ~ Pemerintah kembali meng-update data kasus WNI positif terinfeksi virus corona (Covid-19) di Indonesia. Hingga Jumat ( 24/04/2020), pukul pukul 12.00 WIB, jumlah WNI positif Covid-19 di Indonesia telah mencapai angka 8.211 orang, 1.002 orang sembuh, dan 689 orang meninggal. Pemerintah dalam pemaparannya juga mengimbau kepada masyarakat untuk mengisi bulan Ramadhan di rumah.
“Penambahan itu didapatkan dari kasus positif yang terkonfirmasi hari ini adalah 436 orang sehingga total menjadi 8.211 orang. (Tambahan) 42 pasien sembuh, sehingga total menjadi 1.002 orang dan (tambahan) 42 meninggal sehingga menjadi 689 orang,” ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers yang disiarkan di saluran YouTube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jumat (24/4/2020).
Selain itu, pemerintah juga meminta masyarakat untuk melaksanakan kegiatan di bulan Ramadhan di rumah untuk mencegah penularan COVID-19. Karena, masyarakat berpotensi tertular jika berada di luar.
“Beberapa kali kita sampaikan bahwa tetap tinggal di rumah adalah jawaban. Untuk umat Muslim yang saat ini tengah menjalani ibadah Ramadhan, sebaiknya kita melaksanakan Ramadhan bersama keluarga karena di luar rumah kita tidak tahu siapa yang membawa virus,” ujar Yuri, sapaan Yurianto.
Yurianto juga menyampaikan larangan mudik yang berlaku hari ini. Larangan ini berlaku untuk seluruh masyarakat.
Berikut pernyataan lengkap yang disampaikan hari ini:
Selamat sore saudara-saudara sekalian,
Hari ini saya akan melakukan update untuk data yang terkini. Tadi sudah sama-sama kita dengarkan arahan dari Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 bahwa puasa tahun ini kita sedang menghadapi pandemi COVID-19. Oleh karena itu banyak hal yang tidak bisa kita laksanakan seperti salat tarawih berjamaah di masjid, ada yang tidak bisa kita lakukan, beriktikaf bersama keluarga di sepuluh malam terakhir di masjid, kita tidak lagi bersama kerabat melaksanakan buka puasa di luar rumah dan kita tidak lagi bersama teman untuk melaksanakan sahur on the road dan kita tidak mudik.
Kementerian Perhubungan telah resmi menerbitkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi selama Musim Mudik Idul Fitri 2020. Peraturan ini sudah mulai berlaku hari ini, tanggal 24 April hari Jumat (tahun) 2020 sampai dengan tangga; 31 Mei 2020. Larangan penggunaan transportasi berlaku untuk kendaraan-kendaraan yang keluar-masuk wilayah-wilayah PSBB.
Peraturan ini berlaku untuk semua transportasi darat, laut, udara, dan kereta api, khususnya untuk kendaraan pribadi mobil dan sepeda motor dan penumpang umum yang membawa penumpang seperti bus, angkutan kota, pesawat, kapal, angkut sungai-danau dan penyeberangan. Jadi saudara-saudara sekalian, tetaplah tinggal di rumah karena inilah pilihan yang terbaik.
Berikutnya, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 sudah barang tentu bekerja dengan acuan, arahan, yang telah menjadi kesepakatan kita yang berasal dari presiden untuk membendung penyebaran COVID-19. Upaya untuk mengatasi COVID-19 ini dengan memutus rantai penularannya. Mari bersama-sama segera temukan sumber penularannya untuk kita obati dan kita isolasi agar tidak menular kepada orang lain dan lindungi yang sehat serta yang rentan tertular dengan tetap tinggal di rumah. Hindari kerumunan, pakailah masker, cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir.
Ada beberapa langkah yang perlu kita pedomani terkait langkah-langkah untuk menentukan dan menemukan sumber penularan, di antaranya adalah yang pertama lakukan pemantauan pada setiap orang yang memiliki riwayat berpergian dari wilayah episenter, baik luar negeri, atau wilayah-wilayah di dalam negeri.
Kami mengimbau saudara-saudara sekalian yang berasal dari negara episenter untuk menyadari diri, meskipun tidak ada keluhan sakit apa pun atau keluhan sakit yang ringan seperti batuk ringan, demam yang tidak terlalu tinggi, tetap harus menyadari diri karena ini berpotensi untuk membawa virus ini. Oleh karena itu, lakukan isolasi diri selama 14 hari dengan tetap tinggal di rumah dan gunakan masker serta menjaga jarak.
Kemudian, cara kedua untuk mencari sumber penularan adalah melaksanakan penelusuran kontak atau contact tracing dari pasien COVID-19 yang sedang dirawat dan sudah terkonfirmasi positif, baik dirawat di rumah sakit atau melaksanakan isolasi mandiri di rumah. Kemudian, kita juga perlu melakukan langkah-langkah yang nyata untuk mencegah tertularnya COVID-19 ini. Beberapa kali kita sampaikan bahwa tetap tinggal di rumah adalah jawaban. Untuk umat Muslim yang saat ini tengah menjalani ibadah Ramadhan, sebaiknya kita melaksanakan Ramadhan bersama keluarga karena di luar rumah kita tidak tahu siapa yang membawa virus.
Banyak orang tanpa gangguan yang tidak bisa kita bedakan dengan mata biasa. Jangan berpergian, jangan mudik, ini yang menjadi kunci, tetap tinggal di rumah adalah yang terbaik untuk memastikan bahwa kita tidak tertular dan tidak menulari orang lain, karena kita yakin bahwa perjalanan kita tidak aman, akan sangat mungkin kita bertemu atau terpaksa kontak dengan orang lain tanpa gejala atau orang dengan gejala yang sangat ringan saat berada di kendaraan umum, saat berada di terminal, saat berada di stasiun kereta, saat berada di rest area di jalan tol atau di toilet umum di sepanjang perjalanan, bahkan mungkin kita sendiri yang membawa virus, tanpa gejala atau dengan gejala yang ringan yang kita dapatkan karena kita berasal dari daerah yang terjangkit COVID-19.
Ini akan berpotensi menular ke keluarga kita di kampung halaman. Kemudian, tetap berada di rumah adalah pilihan yang terbaik dengan menggunakan masker jika terpaksa keluar rumah. Jika ini yang dilakukan, maka batasi jika berada di luar rumah, hindari kerumunan orang, jika membeli makanan atau minuman, lebih baik dibungkus dan dimakan di rumah, sebisanya beli dengan jasa pengantaran. Secepatnya setelah urusan selesai, segera pulang. Lepas masker, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta ganti masker yang baru.
Saudara-saudara, kita harus melindungi kelompok yang rentan, saudara-saudara kita yang berusia lanjut banyak yang menjadi rentan karena juga banyak saudara-saudara kita yang berpenyakit kronis yang manakala terinfeksi oleh COVID-19 ini akan dampak berdampak fatal. Oleh karena itu, COVID-19 hanya dapat kita cegah dengan kedisiplinan yang kuat, dengan semangat gotong-royong melalui upaya untuk menemukan sumber penularan dan mengisolasinya dan mencegah penularan kepada orang lain, terutama yang rentan.
Kepedulian ini telah banyak diwujudkan oleh saudara-saudara kita. Dari banyaknya relawan yang saat ini telah bergabung dengan gugus tugas, baik di tingkat pusat sampai daerah. Baik relawan medis maupun relawan non-medis, mereka membantu untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang COVID-19, tentang PSBB, dan tentang isolasi mandiri atau isolasi kelompok yang dilaksanakan di desa.
Mereka ini yang sebenarnya berada di ujung tombak COVID-19 sebagai patriot-patriot bangsa. Di tingkat desa telah banyak desa, kelurahan, nagari yang telah membentuk kelompok-kelompok relawan desa, yang terkoordinasi dengan tokoh desa, dengan tokoh agama, para Babinsa, para Babinkamtibnas, dengan bidan desa untuk bersama-sama membangun desa menjadi benteng pertahanan COVID-19 yang mandiri dan efektif dan berbasis kepada kekuatan masyarakat itu sendiri.
Saudara-saudara, ikuti terus perkembangan yang benar, yang resmi terkait COVID-19. Banyak situs yang bisa diunduh, banyak hotline yang bisa dihubungi. Oleh karena itu, manfaatkan secara baik. TVRI dan RRI setiap hari menyebarkan informasi ini. Oleh karena itu, jangan mudah terpengaruh berita yang tidak bisa kita pertanggungjawabkan kebenarannya.
Sampai dengan pukul 12.00 tanggal 24 April hari ini, kami melaporkan bahwa sudah 45 laboratorium yang operasionalnya setelah distribusi reagen diterima dan bisa digunakan untuk melaksanakan pemeriksaan. (Sebanyak) 64.054 spesimen kita periksa dengan pemeriksaan real time PCR dari 50.563 orang pasien. Dari hasil tersebut, terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 8.211 orang. Sementara pasien COVID-19 yang sembuh mencapai 1.002 orang. Pasien COVID-19 yang meninggal 686 orang.
Total ODP yang dilakukan pemantauan sebanyak 197.951 orang di mana sebagian besar sudah selesai pemantauannya. Sementara PDP ada 18.301. Ini adalah daftar yang sedang menunggu pemeriksaan PCR yang sekarang sedang berproses. Seluruh provinsi telah terdampak, 273 kabupaten/kota juga terdampak. Kalau kita perhatikan sebaran pasien sembuh, DKI Jakarta 327, Jawa Timur 128 orang, Jawa Barat 90 orang, Sulawesi Selatan 81 orang, Jawa Tengah 58 orang. Dan dari semua provinsi totalnya 1.002 pasien sembuh.
Penambahan itu didapatkan dari kasus positif yang terkonfirmasi hari ini adalah 436 orang sehingga total menjadi 8.211 orang. (Tambahan) 42 pasien sembuh, sehingga total menjadi 1.002 orang dan (tambahan) 42 meninggal sehingga menjadi 689 orang.
Saudara-saudara, keberhasilan membendung COVID-19 akan sangat mempengaruhi layanan rumah sakit. Kita sadari, apabila semakin banyak yang sakit, dan dirawat di rumah sakit, maka beban ini akan semakin berat untuk kita. Baik dalam rangka menurunkan jumlah yang sakit ataupun yang dapat berdampak meninggal karena COVID-19.
Mari bersama-sama kita lakukan upaya untuk meningkatkan imunitas diri agar tidak terserang COVID-19 ini. Sabar dan tenang, istirahat yang cukup dan teratur, tidak panik. Jaga jarak, pakai masker, cuci tangan pakai sabun dengan air yang mengalir. Mari bergotong-royong, mulai dari pusat sampai ke RT/RW sampai ke keluarga, tetap di rumah, waspadai betul bahwa situasi saat ini kita berhadapan dengan demam berdarah.
Oleh karena itu, lakukan pemberantasan sarang nyamuk bersama keluarga di rumah. Kita bisa lakukan ini, karena itu mari menjadi teladan untuk menyelamatkan keluarga kita. Bersama keluarga kita, mari kita selamatkan keluarga kita, karena ini akan berkontribusi dalam menyelamatkan lingkungan kita. Bersama seluruh tetangga kita, dan inilah yang nantinya akan mampu mengendalikan COVID-19 ini dengan baik dan bisa menyelamatkan bangsa ini.
Mari bersamaan dengan bulan Ramadhan ini, tetap di rumah, Ramadhan bersama keluarga, panjatkan doa yang tulus kepada Tuhan Yang Maha Esa agar kita segera terbebas dari penyakit ini.
Kita pasti bisa! Terima kasih, selamat sore. (SA)