“Tiap nyawa yang hilang adalah tragedi, tetapi itu juga jadi motivasi untuk bekerja keras menghentikan penularan virus. Kita juga harus merayakan keberhasilan yang telah dicapai,”kata Tedros Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO.
SehatAlami.co ~ Tidak adanya kaus baru positif COVID-19 di Wuhan memberikan harapan baru akan penanggulangan pendemi penyakit ini. Namun hal ini harus diiringi dengan kerja keras seluruh pemangku kepentingan.
Hal ini dikatakan oleh Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Ghebreyesus seperti dilansir laman antaranews.com. Tredos mengatakan bahwa tidak adanya kasus baru positif COVID-19 di pusat penyebaran virus Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China adalah harapan baru krisis kesehatan saat ini dapat berakhir.
“Tiap nyawa yang hilang adalah tragedi, tetapi itu juga jadi motivasi untuk bekerja keras menghentikan penularan virus. Kita juga harus merayakan keberhasilan yang telah dicapai. Wuhan, kemarin, melaporkan tidak ada kasus baru sejak virus mulai mewabah (pada akhir tahun lalu, red) Wuhan jadi harapan bagi dunia, situasi terburuk dapat berakhir,” kata Tedros.
Menurutnya harapan itu perlu diiringi dengan kerja keras setiap pemanggku kepentingan. Saat ini kata Tedros WHO telah menghubungi produsen (perlengkapan alat medis) dari China dan emmastikannya persediaan tidak habis.
Ia juga mengapresiasi apa yang dilakukan pendiri Alibaba, Jack Ma dan pebisnis asal Nigeria Aliko Dangote yang berinisiatif membantu masyarakat serta pemangku kepentingan dalam menyediakan kebutuhan sanitasi dan medis.
“Kami juga ingin berterima kasih kepada Kuwait atas kontribusinya senilai 40 juta dolar AS,” kata Ghebreyesus seraya menjelaskan sumbangan itu akan digunakan untuk mendanai tim tanggap WHO membantu banyak negara menanggulangi COVID-19.
Saat ini menurut Worldometers, yang memperoleh data dari laman resmi negara-negara dan WHO, mencatat per hari ini (21/3) jumlah pasien positif COVID-19 mencapai 286.664 jiwa dan 11.888 di antaranya meninggal dunia, sementara 93.598 pasien lainnya dinyatakan pulih.