Orang yang dicurigai alergi, kerap dianjurkan untuk menghindari makanan-makanan seperti telur, susu sapi, keju, ikan laut, dan makanan-makanan yang diproses. Mengapa demikian?
Sehatalami.co ~ Sebenarnya alergi tidak dipicu oleh makanannya, namun dipicu oleh zat tertentu yang terkandung di dalamnya. Keju sering memicu alergi karena memang ada orang tertentu yang sensitif terhadap zat tertentu yang terkandung di dalamnya, di antaranya tiramin.
Susu sapi umumnya mengandung laktosa yang kadarnya cukup tinggi. Tidak semua orang, terutama bayi dan anak-anak bisa mencerna laktosa dengan baik sehingga mengalami alergi atau menimbulkan reaksi tertentu pada tubuhnya.
Selain itu umumnya susu sapi sudah diproses dengan suhu yang sangat tinggi. Tujuannya untuk menghilangkan bakteri jahat yang mungkin terkandung di dalamnya. Sayangnya, proses pemanasan ini juga sekaligus menghancurkan enzim yang bisa menetralisasi risiko alergi.
Zat yang memicu alergi juga bisa didapatkan dari zat-zat kimia yang ditambahkan pada proses pengolahan susu formula atau susu bubuk.
Selain itu, makanan olahan dianggap bisa memicu alergi karena proses pengolahan hingga penyajiannya ke tangan konsumen memakan waktu panjang. proses pengolahan yang panjang memungkinkan ada sebagian zat gizi yang hilang.
Di sisi lain, makanan olahan biasanya telah diberi bahan tambahan seperti pengawet, pewarna, perasa atau aroma yang semuanya bersifat kimiawi. Sebagian besar zat kimiawi karakternya tidak cocok dengan tubuh kita, sehingga dianggap benda asing yang membahayakan, sehingga menimbulkan reaksi alergi.
Deteksi terhadap alergi
Bagaimana cara membedakan gangguan perilaku yang disebabkan oleh alergi makanan dengan pengaruh kejiwaan yang sudah “dari sononya”? Hal ini bisa diketahui dari tes alergi. Cara termudah adalah menghindari makanan yang dicurigai. Jika saat dihindari reaksinya hilang, artinya itu bukan alergi.