Salah satu pencegahan terhadap kanker serviks adalah dengan vaksinasi HPV. Namun dibutuhkan juga pemantauan secara rutin. Hal ini disebabkan ada sub tipe HPV yang tidak dapat dicegah oleh vaksin.
SehatAlami.co “Anda yang telah menerima vaksin, sebaiknya tetap melakukan screening dan deteksi dini rutin karena sebanyak 30 persen kasus kanker serviks dapat disebabkan oleh sub-tipe HPV yang tidak dapat dicegah oleh vaksin tersebut. Ada sub tipe HPV (Human Papilloma Virus) yang tidak dapat dicegah oleh vaksin,” ujar Dr. dr. Fitriyadi Kusuma, Sp. OG (K) Onk, dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan onkologi ginekologi RSPI Pondok Indah.
Ditambahkannya kanker serviks disebabkan oleh infeksi HPV terutama tipe 16 dan 18 umumnya di tahap awal tidak menunjukkan gejala atau keluhan. Biasanya baru muncul keluhan atau gejalanya ketika ketika kanker sudah memasuki stadium 2 atau lebih. Keputihan yang berulang meski telah diobati, juga postcoital bleeding (pendarahan pasca senggama), kerap menjadi gejala yang muncul.
“Penyebab dan kehadiran kanker serviks dapat dideteksi. Terlebih, kanker ini termasuk yang slow-growing. Diperlukan fase yang panjang dari tahap infeksi sampai menjadi kanker,” tutur Fitriyadi seperti dilansir laman anataranews.
HPV memiliki masa inkubasi selama 9 – 12 bulan. Kemudian,memasuki fase lesi pra-kanker. Ada tiga sub pada fase ini yakni Atypical, Low Grade Lession, dan High Grade Lession. “Jika terus berkembang, barulah menjadi kanker. Sampai pada Low Grade Lession, masih ada kemungkinan infeksi HPV menghilang meski tanpa tindakan medis,” paparnya.
Untuk terhindar dari kanker serviks vaksinasi dan skrining menjadi hal yang penting dilakukan kaum hawa yang belum menikah. Sejak aktif berhubungan seksual, pemeriksaan setiap tahun diperlukan untuk memantau kondisi organ kewanitaan. Namun, bagi perempuan yang sudah menikah atau pernah berhubungan seksual, vaksin ini juga bermanfaat karena belum tentu seseorang tersebut pernah terpapar oleh virus HPV dengan sub-tipe yang dapat dicegah oleh vaksin (HPV sub-tipe 6, 11, 16 dan 18). Vaksinasi dapat dilakukan oleh wanita berusia mulai 9-55 tahun, meski masa terbaik adalah pada 9- 12 tahun dan diberikan tiga kali (0 bulan, 1 – 3 bulan, dan 6 bulan).