Culex adalah jenis nyamuk lainnya yang aktif waktu sore hingga pukul 24.00. Ciri khasnya nyamuk ini adalah warna tubuh cokelat kemerahan. Culex merupakan vektor filariasis, yang salah satunya menyebabkan kaki gajah.
“Jakarta dan Bogor itu endemis filariasis. Berbeda dengan aedes yang bertelur di wadah jernih, culex banyak bertelur di selokan, air menggenang,”jelasnya.
Ada juga nyamuk anopheles yang menyebabkan penyakit malaria. Nyamuk ini cenderung akan menungging saat menghisap darah. Populasi jenis nyamuk anopheles banyak ditemukan di daerah perdesaan.
Nyamuk jenis lain adalah Mansonia uniformes yang cirinya memiliki belang-belang warna cokelat dan putih, serta sayap bersisik seperti daun asimetris.
“Ini vektor filariasis di perdesaan. Habitatnya di kolam yang ada tanaman airnya, misalnya eceng gondok. Larva mengambil oksigen dari genangan air,” ungkap Upik .
Sedangkan nyamuk Armigeres subalbatus yang tidak menyebabkan penyakit tapi sangat mengganggu. Tapi jenis nyamuk memiliki bagian mulut yang melengkung ke bawah dan ukurannya besar. Ketika menghisap darah, korban cenderung merasakan sakit luar biasa.
Ada cara mengendalikan nyamuk yang paling efektif yaitu 3M plus yakni menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air dan mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk ditambah perlindungan diri, misalnya pemakaian obat anti nyamuk. Sebaiknya jangan hanya menguras bak tetapi juga menyikatnya.
”Perlu diperhatikan kalau tetangga tidak menerapkan 3M plus pengaruhnya akan sedikit. Pastikan bukan hanya kita yang melakukannya,” pungkas Upik. (SA)