Virus yang ditularkan dari makanan yang tercemar
SehatAlami.co. Sebuah berita yang menyebutkan bahwa Otoritas Kesehatan China menyampaikan terjadi kejadian luar biasa (KLB) yaitu infeksi pencernaan yang menimpa warganya. Adapun penyebabnya adalah virus Norovirus yang menyerang organ pencernaan.
Disebutkan bahwa berdasarkan data yang diterima dari Center for Disease Control and Prevention Tiongkok, lebih dari 30 kejadian luar biasa sudah terjadi sejak September 2020. Kejadian itu menyatakan adanya 1.500 kasus. Dilaporkan bahwa virus itu ditularkan melalui kantin karena adanya makanan yang tercemar.
“Virus ini sebenarnya bukan virus baru. Norovirus menjadi salah penyebab utama terjadi infeksi usus akut (gastroenteritis) di seluruh dunia,” ujar Guru besar pada Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, Prof Dr. dr Ari Fahrial Syam SpPD(K) MMB, FINASIM, FACP, seperti dilansir laman antaranews.
Disebutkan oleh Ari berdasarkan laporan dalam Jurnal of Medical Virology virus tersebut sudah ada di Indonesia bulan Mei 2020. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa dari 91 sampel feses yang diperiksa terdapat 14 sampel atau 15,4 persen yang mengandung Norovirus. “Sampel penelitian yang dilakukan di awal tahun 2019 ini diambil dari beberapa RS di kota Jambi. Kasus yang sama juga pernah dilaporkan dari beberapa kota di Indonesia,” kata Ari.
Ditambahkannya bahwa virus ini berbeda dengan virus SARS-Cov-2. Norovirus ini ditularkan melalui makanan atau istilah yang digunakan food borne. Gejala yang umum dari virus ini antara lain demam, nyeri perut, diare, mual dan muntah. “Gejala klinis ini juga muncul pada kejadian luar biasa Norovirus yang terjadi di Tiongkok, tepatnya di Provinsi Shanxi,” ujar Ari.
Dampak klinis muncul akibat virus ini bisa terjadi dalam 24 jam setelah mengonsumsi makanan yang tercemar. “Norovirus bukan virus baru dan bisa ditemukan di banyak negara, biasanya bermula dari restoran yang makanannya tercemar oleh Norovirus ini dan akhirnya terjadi kejadian luar biasa akibat banyak pelanggan restoran tersebut yang terinfeksi,” ungkapnya.
Untuk itu yang paling baik mencegahnya adalah dengan kualitas makanan yang harus tetap terjaga baik yang disediakan oleh restoran, kantin atau di rumah tangga. Selan itu, masyarakat juga harus selalu rajin mencuci tangan pakai sabun. “Sampai saat ini prinsip penanganan kalau terinfeksi oleh virus ini adalah memberikan obat-obatan untuk menghilangkan gejala sakit dan mencegah terjadinya dehidrasi akibat muntah dan diare. Mengganti makanan dengan yang lebih lunak seperti bubur dan menghindari makan pedas dan berlemak,” jelas Ari.