Nilai indeks glikemik? Nilai indeks glikemik atau kecepatan tubuh mengubah setiap jenis hidrat arang menjadi gula adalah ukuran yang menentukan berapa lama energi yang dihasilkan dapat bertahan di dalam sistem tubuh.
Hidrat arang dengan indeks glikemik rendah, seperti buah dan sayuran segar serta serealia alami, memerlukan waktu lebih lama untuk berubah menjadi gula sehingga kadar gula darah tidak cepat naik.
Zat-zat pada makanan alami seperti vitamin B6, mineral kromium, asam-asam lemak esensial, dan serat juga berperan menjaga kestabilan laju metabolisme glukosa ke otak. Pada gula/hidrat arang olahan, zat-zat tersebut hilang/hancur akibat proses pengolahan.
Hidrat arang dengan indeks glikemik tinggi dapat menaikkan kadar gula darah dan memasok energi dalam waktu 5-10 menit, tetapi setelah 30 menit orang mulai ‘menagih’ stimulasi gula/makanan manis lagi akibat kadar gula turun terlalu drastis.
Sebaliknya, elemen penting dalam proses pertukaran hidrat arang menjadi gula adalah insulin. Semakin banyak gula dalam darah, semakin banyak insulin dari pankreas masuk ke sel-sel darah.
Padahal kelebihan insulin justru menyebabkan tubuh semakin menahan lemak, merusak pembuluh darah arteri dan meningkatkan pertumbuhan tumor. Pada beberapa orang bahkan dapat memicu terjadinya penyakit jantung, hipertensi, diabetes, gangguan metabolisme lemak dan obesitas.
Berlebihan dengan makanan tinggi gula/hidrat arang olahan juga meningkatkan populasi ragi/ jamur Candida (candidiasis) di dalam tubuh. Ragi/jamur ini berpotensi menghambat penyerapan gizi yang dapat berlanjut ke sejumlah gangguan kesehatan lain, mulai dari infeksi vagina sampai kelelahan kronis (chronic fatigue).