9. Salmon
Ikan ini meiliki efek antiinflamasi yang sangat potensial, disebabkan asam lemak omega-3 yang dikandungnya. “Sebagaimana telah diketahui bahwa kadar inflamasi tinggi berhubungan dengan penyakit-penyakit degeneratif (dari penyakit kardiovaskuler sampai kanker dan Alzheimer’s),” kata Ramsdan. Penelitian lanjutan juga menyatakan bahwa asam lemak omega-3 juga menghambat depresi .
Untuk mencoba: Tiga ounces atau hampir 90 gram, tiga sampai lima kali seminggu.
10. Minyak zaitun atau olive oil
Minyak ini kaya akan lemak tak jenuh tunggal, satu dari beberapa jenis lemak yang mampu menurunkan kadar kolesterol ‘jahat’ LDL dan meningkatkan kadar koleterol ‘baik’ HDL. Penelitian menyatakan bahwa polifenol yang dikandung minyak zaitun sangat efektif menghambat oksidasi dari kolesterol LDL yang merupakan faktor penyakit kardiovaskuler.
Menurut Germano, ketika LDL teroksidasi akan terbentuk plak pada dinding pembuluh darah arteri. Sedangkan lemak tak jenuh tunggal yang terkandung dalam minyak zaitun dapat membuat sel-sel kulit lemas (fleksibel), berkilau, dan tidak keriput. Begitu menurut Perricone. “Antioksidan di dalam minyak zaitun dapat secara nyata memperlambat proses penuaan pada kulit dengan cara menstabilkan membran sel plasma yang menimnulkan garis-garis penuaan pada dinding kult.”
Untuk mencoba: Seberapa banyak Anda harus mengonsumsinya? Dua sampai tiga sendok makan per hari, atau segenggam buah zaitun. (SA, dari berbagai sumber) .