Gula dalam bentuk sukrosa ( gula pasir) yang kita konsumsi sehari-hari tidak bisa digolongkan dalam makanan bergizi karena selama proses pengolahannya, seluruh kandungan vitamin, mineral, protein, serat, air, dan zat-zat pendukung penting lainnya telah terbuang.
Sehatalami.co ~ Rasanya hampir setiap orang menyukai gula. Atau setidaknya pernah mengonsumsi gula dalam beragam bentuknya. Salah satunya adalah gula dalam kandungan air susu ibu (AS) misalnya. Sadar atau tidak, sering kita terikat dengan cita rasa manis yang terkandung di dalam gula.
Pertanyaannya, apakah gula termasuk makanan bergizi? Inilah alasan mengapa kita perlu mencermatinya. Sebab jangan-jangan kita terlalu banyak mengonsumsi gula setiap harinya atau di luar batas yang tubuh butuhkan. Kita juga perlu mulai memahami mengapa gula sebaiknya tidak dikonsumsi berlebihan.
Gula yang sehari-hari kita kenal adalah gula dalam bentuk sukrosa, yaitu gula pasir putih yang diproses secara industri dari air tebu atau bit. Sukrosa tidak bisa digolongkan dalam makanan bergizi karena selama proses pengolahannya, seluruh kandungan vitamin, mineral, protein, serat, air, dan zat-zat pendukung penting lainnya telah terbuang. Struktur kimiawi sukrosa tidak terdapat di alam dan karenanya tidak cocok untuk sistem tubuh manusia.
Saat dikonsumsi, gula jenis ini akan dengan cepat meningkatkan kadar gula dalam darah, sehingga merangsang pankreas mengeluarkan insulin (hormon yang bertugas mengendalikan kadar gula darah) untuk menyeimbangkannya kembali.
Fluktuasi yang cepat pada kadar gula darah seperti itu bukanlah hal yang sehat karena menimbulkan stres pada tubuh. Selain dalam bentuk gula pasir sebagai penyeduh teh dan kopi, waspadai gula yang tersembunyi dalam berbagai makanan dan minuman manis seperti cake, donat, pie, permen, pastry, aneka kue kering dan biskuit, es krim, milk atau vanilla shake, hingga aneka minuman ringan olahan bergula (soft drink). (bersambung).