Mengapa Perlu Perbaiki Pola Makan
Reza Gunawan, Praktisi Kesehatan Holistik, menuturkan, dari pengalamannya memberikan terapi penyembuhan, kurang lebih sekitar 30-40 persen penyakit yang diderita pasien ditimbulkan oleh pola makan yang salah, yang sudah terbentuk bahkan sejak masa anak-anak dan remaja.
Karenanya, menjadi penting bagi kita untuk mulai berpikir yang terbaik mengenai pola makan. “Tugas kita masing-masing untuk menemukan pola makan yang paling menyehatkan jiwa raga setiap individu, karena memang setiap individu memiliki keunikan metabolisme tubuh yang berbeda,” jelas Reza.
Beberapa pola makan sehat sudah umum dikenal seperti vegetarianisme, food combining, blood type diet, metabolic planning, ayurvedic nutrition, raw food, dan lain-lain. Boleh saja kita coba pahami prinsipnya, maupun mencoba merasakan efeknya masing-masing di dalam tubuh.
Namun, hal itu merupakan observasi yang perlu dilakukan secara individual. “Bila melihat secara biologis, maka generalisasi umumnya adalah cukup air putih, banyak sayuran dan buah, sedikit daging, dan sedikit produk turunan susu (atau tidak sama sekali),” ujarnya.
Senada dengan Reza, menurut Dr Tan Shot Yen, cara terbaik untuk hidup sehat selaras adalah dengan kembali ke pola makan sehat dan alami, yaitu pola makan sesuai fitrah dan kodratnya yang diciptakan oleh Tuhan dan disediakan oleh alam, “Yang dalam proses pengolahannya sesedikit mungkin melibatkan proses tangan manusia,” jelas Dr Tan. Pilihan pada bahan pangan yang segar tersebut, dimaksudkan untuk meminimalisir racun atau toksin yang biasanya secara tidak kita sadari menyisip ke dalam bahan pangan yang kita konsumsi. (SA)