- Penelitian menemukan bahwa minum kopi dapat menggenjot libido seksualnya. Terutama jika diminum 30 menit sebelum menunaikan tugas kelelakian. Disebutkan, pada 30 menit hingga 90 menit sesudah minum kopi, kafein dalam darah mencapai kadar tertinggi.
- Dr. Diamond mengingatkan bahwa sebaiknya kopi tidak diberikan pada penderita sakit kepala kronik, yang justru harus menghindari kafein, karena dapat memperberat sakit kepala.
Sehatalami.co ~ Kopi tiada matinya. Rasanya tidak berlebihan. Dewasa ini penggemar kopi memang sedang ramai-ramainya. Jika sebelum-sebelumnya kopi identik dengan minuman pembangkit semangat bagi orang dewasa, saat ini minium kopi bahkan telah menjadi gaya hidup bagi generasi millenial.
Fenomena ini setidaknya tercermin dari makin menjamurnya kafe atau kedai-kedai penjual minuman dari seduhan bubuk kopi di seluruh nusantara. Untuk menikmati kopi berkualitas pun semakin mudah.
Tidak hanya ada di Starbucks atau di Coffee Bean, anak-anak muda millenial kini bisa datang ke kafe-kafe penjaja minuman kopi lokal yang ramai tersebar di mana-mana, dari pinggir-pinggir jalan, kawasan bisnis, bahkan hingga ke mall.
Direktur Edukasi Ekonomi Kreatif, Poppy Savitri mengatakan konsumsi kopi di dunia meningkat cukup tajam, yaitu rata-rata 1,7 kg per kapita per tahun. Begitu pula konsumsi kopi di Indonesia, meningkat rata-rata lebih dari 7 persen per tahun.
“Hal ini disebabkan minum kopi sudah menjadi gaya hidup atau trend,” kata Poppy Savitri saat pembukaan Workshop Racik Kopi di Banda Aceh, seperti dilansir dari Tribunnews.com.
Apa manfaat kopi? Sebenarnya apa ya, manfaat kopi bagi kesehatan. Juga jika ada mudharat atau bahayanya seperti apa, sehingga dokter sering kali melarang atau membatasi kita untuk tidak banyak mengonsumsi kopi?
Pernah suatu ketika, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Departemen Kesehatan RI melarang beredarnya produk minuman suplemen (energy drink) berkadar kafein 80 mg, menyusul insiden kematian 3 orang Swedia penenggak minuman suplemen. Ini menimbulkan tanda tanya terhadap keamanan kafein, senyawa yang secara alami banyak terdapat pada kopi.
1. Benarkah Kafein bisa Meredakan Gangguan di Kepala
Menurut hasil penelitian Dr. Seymour Diamond dari Diamond Headache Clinic, Illinois, AS, kopi juga dapat menyembuhkan sakit kepala akibat ketegangan (tension type headache). Penelitian tersebut dipublikasikan dalam Journal of Clinical Pharmacology and Therapeutics , melibatkan 301 pengidap sakit kepala episodik 3-15 kali per bulan. Keluhan mereka dipantau 6 jam setelah diberi kopi atau obat pereda sakit.
Hasilnya, setelah minum kopi, 61 persen responden mengaku sembuh dari sakit kepala. Jumlah ini tidak berbeda nyata dengan efek yang didapat dari minum obat ibuprofen, yakni 67 persen. Artinya, sakit kepala tertentu sebenarnya dapat disembuhkan dengan minum kopi, tanpa perlu obat kimiawi. (bersambung).