Merizca menyampaikan seorang manager atau CEO, hendaklah terus berupaya mendevelop dirinya agar dapat menjawab tantangan dan mengatasi masalah secara cepat di saat sulit sekalipun. Memahami mana prioritas dan dapat mengambil keputusan tepat berdasarkan data dan informasi yang benar, sehingga dapat memberi dampak perubahan positif pada perusahaan atau organisasi yang dipimpinnya.
Selain itu, seorang leader juga mesti dapat bekerja sama dengan karyawan dan bawahannya untuk mengidentifikasi perubahan apa yang diperlukan, juga menciptakan visi baru guna memandu perubahan yang diinginkan. Terutama di saat ekonomi sedang melambat. “Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mau mengambil tanggung jawab, jika ada anak buahnya yang melakukan kesalahan. Sebaliknya juga memberi kredit kepada prestasi bawahannya,” jelas Hadi Satyagraha.
Bagaimana membangun pola kepemimpinan
Lalu apa yang harus dilakukan agar semua level dan jenjang kepemimpinan dalam organisasi dapat tumbuh selaras dengan visi organisasi? Memang, salah satu tugas CEO, atau pemimpinan adalah menjamin setiap anak buah di semua jenjang organisasi dapat menjadi pemimpin yang baik pula. Sebab meski bagaimana pun, anak buah juga sering harus bisa mengelola dan memimpin unit-unit bisnis dibawahnya.
Sebagai contoh, Direktur Utama menjadi pemimpin jajaran direksi di perusahaan. Masing-masing direksi juga memimpin sejumlah kepala bagian atau manajer unit dan departemen. Demikian seterusnya ke bawah.
Untuk membangun pola kepemimpinan yang efektif di semua jenjang organisasi, menjadi penting bagi seorang CEO atau pemimpin pada level atas dapat memperlakukan para pemimpin di bawahnya atau calon pemimpin pada level dibawahnya sebagai individu yang memiliki visi sama dalam mencapai tujuan organisasi, namun juga sebagai orang-orang yang memiliki hak. (bersambung).