Menurut prinsip Traditional Chinese Medicine (TCM), setiap organ di dalam tubuh kita bertanggung jawab terhadap fungsi yang berbeda. Khusus mengenai kebotakan, organ yang bertanggungjawab adalah ginjal.
Sehatalami.co ~ Phillipe Giraud, MD, PhD, peneliti dari Department of Radiation and Oncology dari The Paris Descartes University, Perancis, mengatakan, bahwa pria yang mengalami kebotakan di usia muda juga berisiko terhadap resistensi insulin yang memicu diabetes.
Penemuannya tersebut, hanyalah salah satu faktor risiko. Sementara faktor lainnya seperti bertambahnya usia, riwayat keluarga, pola makan, dan gaya hidup, bersifat saling terkait satu sama lain.
Dengan begitu maka, benar jika dikatakan bawah kebotakan memang bukan semata-mata urusan rambut. Kerontokan rambut yang abnormal, apalagi yang berlanjut ke kebotakan, hanyalah semacam alarm tubuh yang memberi sinyal bahwa ada sesuatu yang tidak selaras di dalam tubuh kita.
Menurut prinsip Traditional Chinese Medicine (TCM), setiap organ di dalam tubuh kita bertanggung jawab terhadap fungsi yang berbeda. Khusus mengenai kebotakan, organ yang bertanggungjawab adalah ginjal.
Bisa jadi, energi ginjal sedang lemah atau aliran energi (Qi)-nya yang kurang lancar, sehingga area kepala tidak memperoleh asupan nutrisi secara optimal. Akibatnya, kulit kepala kekurangan modal untuk menumbuhkan rambut.
Secara medis konvensional, alasan ini cukup masuk akal. Sebab menurut penelitian di atas selain dipengaruhi oleh faktor keturunan, kebotakan juga sering dipicu oleh banyak hal. Contohnya, antara lain sebagai berikut:
1. Ketidakseimbangan hormon
Rambut bias tumbuh optimal, jika memiliki level keseimbangan hormon androgen, estrogen, tiroksin, dan kortikosteroid. Jika tubuh memiliki kelebihan hormon androgen, maka rambut jambang, jenggot, bulu dada, dan rambut lainnya, akan tumbuh dengan lebat, namun hal ini justru berefek kurang baik bagi perkembangan rambut di kepala. Namun, kekurangan hormon estrogen mengakibatkan kerontokan rambut. (bersambung).