Tekanan darah rendah, mengutip penjelasan dr. Samsuridjal Djauzi, S.Pd., dapat terjadi pada orang yang kurang makan, berbaring terlalu lama, mengalami gangguan saraf otonom, seperti penderita diabetes, atau gangguan hormon.
Apa yang harus dilakukan? Pada prinsipnya tekanan darah rendah tidak memerlukan pengobatan. Bila Anda merasakan gejala, segeralah berbaring. Berlawanan dengan pengidap hipertensi, penderita tekanan darah rendah justru dianjurkan menambah konsumsi garam dapur, termasuk makanan asin bergaram. Disarankan total asupan garam sehari diperkirakan setara dengan 10-20 gram (1-2 sendok makan rata).
Mungkin justru suatu kemujuran bahwa Anda memiliki tekanan darah rendah. Dalam satu kesimpulan hasil penelitian dikatakan bahwa pemilik tekanan darah rendah memiliki harapan hidup lebih tinggi daripada orang-orang yang tekanan darahnya normal.
Tidak perlu pengobatan? Berbeda dari tekanan darah tinggi, tekanan darah rendah dapat dikatakan tidak perlu pengobatan. Dokter hanya akan memberikan obat-obatan peningkat tekanan darah jika gejala-gejala tekanan darah rendah sudah sangat mengganggu kegiatan Anda sehari-hari.
Walaupun relatif tidak berbahaya, Robert di Binaco, M.D., dari Washington Adventist Hospital di Massachussets, AS, mengingatkan seyogianya penderita tekanan darah rendah waspada. Dengan bertambahnya usia, tekanan darah rendah cenderung menjadi temporer, yang disebut hipotensi ortostatik.
Misalnya, ketika turun dari tempat tidur sekonyong-konyong mau pingsan, tiba-tiba merasa lemah, ruangan seakan berputar, atau pandangan menjadi gelap.
Jika Anda mengalami hal ini, apalagi kalau sering, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Penyebab lainnya kemungkinan adalah demam, reaksi setelah minum obat, tersengat terik matahari, dehidrasi ringan, atau karena suatu penyakit. (SA).