Kapan Anda mencuci botol minuman plastik Anda. Jika jarang maka segeralah dicuci. Karena penelitian terbaru menemukan bahwa pertumbuhan bakteri tidak seperti yang Anda pikirkan.
Sehatalami.co. Sebuah penelitian di Brazil menyebut bahwa “shaker bottle” yang dapat digunakan lagi (dan botol minum) mungkin lebih dari dari jumlah bakteri yang Anda perkirakan.
“Kami menguji dalam skenaria yang nyata, secara mengejutkan, meminta (botol) orang-orang di tempat olahraga pada hari-hari tertentu. Kami lakukan untuk menghindari dari pembersihan berlebihan yang disengaja,” ujar penulis penelitian Gilmar Weber Senna, Ph.D., profesor di Federal University of State of Rio de Janeiro kepada Runner’s World seperti dilansir laman antaranews.
Para peneliti meminta 30 peserta olahraga untuk menyerahkan “shaker bottle” mereka untuk pengujian, dan membandingkan hasilnya dengan 30, yang tidak digunakan (bebas zat pencemar). Mereka menemukan kontaminasi bakteri pada 83 persen botol plastik bekas.
Disebutkan bahwa bakteri yang paling umum adalah Staphylococcus aureus (ditemukan pada 27 persen botol) dan E. coli (ditemukan pada 17 persen).
Botol minum membuat Anda sakit?
Seberapa besar kemungkinan botol minum membuat Anda sakit? Menurut Philip Tierno, Ph.D., profesor mikrobiologi dan patologi di NYU School of Medicine, bergantung pada beberapa faktor: jumlah dan jenis bakteri yang ada, dan sistem kekebalan tubuh.
Banyak orang hanya mengisi botol tanpa mencucinya mennjadikan bakteri dapat berpindah melalui kontak tidak langsung. Jika Anda tidak mencuci tangan setelah dari toilet atau menyentuh wajah Anda, misalnya, Anda menyebarkan kuman ke botol.
“Cuci tangan selama 20 detik. Taruh sabun di bagian atas dan bawah tangan dan di antara sela-sela jari dan buku-buku kuku. Kemudian, basuh tangan seperti mencakar di tengah telapak tangan dengan arah berlawanan ke arah buku-buku kuku,” ujar Teirno.
Ia juga menyarankan agar orang menggunakan botol baja, logam, atau gelas jika memungkinkan, karena bakteri lebih mudah menempel pada plastik dan permukaan yang lebih kasar. Permukaan baja, logam, kaca yang lebih halus lebih mudah dibersihkan dan mencegah terbentuknya biofilm (tempat bakteri bisa tumbuh).