Sehatalami.co ~ Kasus harian covid-19 di Indonesia sejauh ini bisa ditekan. Jumlah kasus harian juga sudah menurun drastis. Meski begitu, ada kekhawatiran munculnya gelombang ketiga covid-19 Indonesia. Itu mengapa vaksin covid-19 perlu terus digenjot dan diperluas cakupannya. Hal ini penting agar semua rakyat bisa mangkses vaksin dan gelombang ketiga covid-19 bisa dicegah.
Hal itu antara lain disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Anggia Ermarini dalam kesempatan talkshow yang diselenggarakan Kaukus Perempuan Parlemen RI dengan tema “Menjamin Kesetaraan Akses Vaksin Covid-19” di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Talkshow yang digelar untuk memperingati Hari Perempuan Internasional 2021 (8 Maret), tersebut dihadiri narasumber, antara lain, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Anggia Ermarini, Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani dan Anggota DPD Sylviana Murni.
Pada kesempatan tersebut, Anggia, meminta agar pemerintah memikirkan strategi agar semua rakyat dapat mengakses vaksin. “Karena ketersediaan vaksin masih terbatas, pemerintah perlu membuat strategi yang tepat dan berkeadilan, salah satunya adalah mapping pelaksanaan vaksinasi,” kata Anggia.
Selain itu, untuk menumbuhkan kepercayaan terhadap pelaksanaan vaksinasi, menurut politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut, pemerintah perlu melakukan strategi edukasi dan sosialisasi yang kreatif hingga ke masyarakat di pelosok negeri yang tidak akrab dengan teknologi.
“Tingkat penolakan terhadap vaksinasi masih tinggi. Untuk itu strategi komunikasi pemerintah perlu diperbaiki untuk meyakinkan masyarakat. Salah satu strategi yang bisa dilakukan adalah memberdayakan ibu-ibu untuk menjadi informan bagi keluarga dan lingkuannya dalam menghambat penularan (Covid-19),” katanya.
Hal senada disampaikan oleh Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani. Dikatakan oleh Netty, karena keterbatasan vaksin, pemerintah harus membuat kebijakan pemberian vaksin terhadap 181,5 juta masyarakat. Jumlah 181,5 juta tersebut setara 70 persen populasi yang diharapkan dapat memicu kekebalan kelompok atau herd immunity. (SA)