Ada banyak cara untuk menenangkan bayi ketika disuntik. Sejak lama orang percaya bahwa air gula atau ASI disinyalir dapat menenangkannya. Namun kali ini bertambah satu lagi.
Sebuah studi mengungkapkan bahwa dengan dekapan dipelukan ibu, bayi akan berkurang rasa sakitnya ketika disuntik. Penggunakan suntik anak dilakukan saat ada tindakan kecil yang diperlukan dalam penanganan medis. Ada beberapa metode yang ditemukan dan dirasa efektif mengurangi rasa sakit dalam tindakan medis diantaranya air gula, menyusui, membedong bayi dengan selimut dan gendong kangguru
Kantor beritan Reuters melaporkan bahwa sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti terhadap 80 bayi sehat yang dipilih secara acak. Dengan menguji satu dari empat cara mengurangi rasa sakit dengan melakukan tes darah menggunakan jarum suntik pada tumit para bayi. Cara itu adalah memberikan air gula saat di meja periksa, memberikan ASI saat di meja periksa kemudian memberikan air gula saat dipeluk oleh ibunya, atau menyusui langsung dari sang ibu.
Dalam penenilitan tersebut dilihat ekspresi bayi saat merasakan sakit. Dengan menggunakan alat non-infasif, peneliti mengukur level oksigen dalam otak mereka untuk mendeteksi bagian-bagian otak yang aktif akibat rasa sakit dan efek dari tipe-tipe pengurang rasa sakit.
Pemberian ASI
“Secara klinis, pangkuan ibu, dikombinasikan dengan glukosa atau menyusui, memberikan pereda nyeri yang lebih baik daripada pemberian ASI perah dan glukosa saja,” kata pengarang senior studi tersebut, Dr. Sergio Demarini, dari Institut Kesehatan Ibu dan Anak di IRCCS Burlo Garofolo di Trieste, Italia seperti dilansir laman voaindonesia. “Alasan mengapa kombinasi dari metode-metode ini lebih berhasil adalah karena fakta bahwa metode-metode tersebut punya mekanisme kerja yang berbeda. Karena itu, efeknya mungkin kumulatif,” tambahnya.
Kabar terbaru, para peneliti menggunakan alat yang disebut near-infrared spectroscop (NIRS) mendeteksi perubahan perubahan oksigenasi, yang menunjukkan aliran darah ke daerah-daerah di sekitar otak di mana aktivitas otak meningkat saat menjalani tes darah dengan tusuk jarum. Alat ini menggunakan sensor di luar kepala yang mengeluarkan dan menerima cahaya.
Para ahli dengan alat ini menemukan bahwa penggunaan berbagai metode berbeda dalam mengurangi nyeri dikaitkan dengan berbagai respon berbeda dalam otak. Dengan air gula, tampak pengurangan pengiriman sinyal rasa sakit di korteks serebrum atau lapisan permukaan otak yang terdiri dari neuron-neuron, jika dibandingkan dengan menyusui bayi dengan ASI menggunakan botol susu saat mereka di meja ganti.
Penelitian menemukan sedikit perbedaan pada pereda nyeri antara menyusui dan menggendong bayi yang diberi air gula. “Fakta bahwa (gula) dikombinasikan dengan gendongan lebih efektif daripada hanya pemberian (gula) saja, sekali lagi menunjukkan kekuatan pendekatan multi sensor. Menggendong berarti berbicara kepada bayi, gerakan, kehangatan, semuanya bisa mengurangi respon terhadap rasa sakit pada bayi baru lahir,” kata Denise Harrison, seorang peneliti di Rumah Sakit Anak Eastern Ontario dan Universitas Ottawa. (Nurul Huda)