Sebenarnya, penyakit jantung koroner dapat dihindari, karena sesungguhnya penyakit jantung koroner atau bahkan serangan jantung tidak muncul begitu saja, melainkan melalui proses yang makan waktu cukup lama.
Sehatalami.co ~ Kota besar dengan fasilitas kesehatan lengkap dan mutakhir, tidak menjadi jaminan warganya terbebas dari penyakit mematikan. Tak terkecuali kota besar seperti Jakarta. Jumlah penderita penyakit jantung dari tahun ke tahun terus saja masih tinggi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, pada 2015 kematian akibat penyakit jantung mencapai 20 juta orang. Proporsi kematian yang disebabkan penyakit itu sekitar 30 persen dari total kematian.
Dilaporkan, di Indonesia, jumlah penderita penyakit jantung dan pembuluh darah terus bertambah serta akan memberikan beban kesakitan, kecacatan, dan beban sosial ekonomi bagi keluarga penderita, masyarakat, dan negara.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan bahwa sebesar 1,5 persen atau 15 dari 1.000 penduduk Indonesia menderita penyakit jantung koroner.
Sedangkan jika dilihat dari penyebab kematian tertinggi di Indonesia, menurut survai sampel registration system tahun 2014, menyebutkan 12, 9 persen kematian akibat penyakit jantung koroner. (bersambung).