“Semakin lama stroke dibiarkan tanpa pengobatan, semakin banyak kerusakan pada otak. Otak akan rusak dalam waktu 5 menit setelah terjadi stroke. Karena itu, makin lama pasien dibawa ke rumah sakit, makin buruk akibatnya,”kata dokter spesialis saraf Franky Susatia dalam acara media edukasi yang diadakan oleh SOHO Global Health di Jakarta, suatu ketika.
Waspadai dan pahami gejalanya. Untuk itu, sangat penting untuk mengenali gejala stroke. Untuk memudahkannya, kita bisa mengingat tiga hal ketika serangan stroke terjadi, yakni melalui senyum, bicara, dan tangan.
Senyum: Mintalah orang tersebut untuk tersenyum. Bila senyumnya terasa agak “aneh” dan biasanya wajahnya (terutama bibir) agar miring, itu boleh dicurigai sebagai gejala stroke.
Bicara: Mintalah orang tersebut untuk berbicara dan mengucapkan sebuah kalimat sederhana. Kalau ia kesulitan dalam mengucapkan kalimat atau terlihat pelo, itu juga bisa dicurigai sebagai gejala stroke.
Tangan: Mintalah orang tersebut untuk mengangkat kedua tangannya. Bila tangan tak bisa terangkat secara simetris dan bersamaan, itu pun bisa jadi salah satu gejala stroke.
Pusing atau hilang keseimbangan. Gejala stroke juga sering kali diawali dengan rasa pusing hebat, hilangnya keseimbangan, kesulitan berjalan, gangguan menelan, dan juga hilangnya koordinasi tangan dan kaki secara mendadak.
Karena itu, jika Anda atau keluarga ada yang mendapai gejala-gejala tersebut, segera minta bantuan untuk membawa ke rumah sakit guna menapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Sebab, dokter di rumah sakitlah yang secara professional telah terlatih dan terbiasa menangani stroke.
Dokter dapat memberikan nasihat perubahan gaya hidup untuk perawatan dan pencegahana agar kejadian gejala tidak berlanjut, atau bisa menyarankan terapi yang harus dilakukan.
Karena stroke bisa terjadi kapan saja, di mana saja, terutama mereka yang sudah berada di atas usia 50 tahun, atau mereka yang memiliki riwayat hipertensi, kolsterol, dan sudah lama menderita diabetes, maka mereka ini sudah waktunya untuk mengubah atau memodifikasi gaya hidup menjadi lebih sehat lagi. (*)