Kekurangan masukan besi berarti akan menyebabkan jaringan tubuh kekurangan hemoglobin dan oksigen. Besi juga berperan dalam pembentukan enzim (terutama enzim untuk pembentukan energi dan pembelahan sel), sistim kekebalan tubuh dan sistim saraf pusat.
Secara alamiah, tubuh mampu mengatur sendiri keseimbangan kadar besinya (yang sebagian besar berasal dari makanan). Ketika kebutuhan besi meningkat (seperti pada trimester pertama kehamilan dan masa pertumbuhan anak), tubuh akan menyerap lebih banyak zat ini. Sebaliknya apabila persediaan di dalam tubuh cukup, tubuh akan menyerap seperlunya.
Efek Kekurangan/Kelebihan Defisiensi besi merupakan masalah kekurangan gizi yang paling banyak terjadi di dunia. Mereka yang memiliki risiko tinggi kekurangan besi adalah:
- Wanita. Besi mudah terbuang saat pendarahan termasuk haid dan nifas. Selama hamil, sebagian besar persediaan besi pada ibu digunakan oleh janin.
- Bayi. Kurang ASI atau pola makan ibu buruk selama mengandung.
- Anak-anak usia pertumbuhan. Pola makan buruk atau berlebihan susu sapi komersial dapat menyebabkan anemia. (Batasi konsumsi susu maksimal 2 gelas sehari).
- Remaja dengan pola makan buruk
- Atlit lari jarak jauh
Gejala-gejala berkurangnya simpanan besi pada tubuh atau anemia defisiensi besi antara lain fatigue, nafas pendek, sakit kepala, daya tahan tubuh menurun, dan gangguan emosi (mudah tersinggung). Jika Anda mengalami gejala kelelahan yang tidak normal dan terus menerus segera periksakan pada dokter/ahli terapi nutrisi. Energi tidak akan pulih begitu saja hanya dengan minum suplemen besi.
Kekurangan besi juga dapat disebabkan pendarahan pada saluran usus, cacingan, dll. Sejumlah zat pada makanan/minuman seperti teh hitam/teh pekoe komersial, kopi, juga jenis serat tertentu (misal phytate) juga dapat menghambat penyerapan besi.
Kelebihan besi dari makanan alami tidak secara tersendiri dapat menyebabkan keracunan jika dikonsumsi berlebihan.
Bayam, misalnya, baru dapat menyebabkan keracunan jika dikonsumsi terus menerus dan tidak diimbangi dengan makanan lain yang dapat membantu penyerapannya, terutama yang mengandung vitamin C.
Keracunan lebih mungkin terjadi dari suplemen, termasuk besi yang ditambahkan (fortified) ke dalam makanan olahan. Gejala-gejala keracunan besi antara lain fatigue, anoreksia, pening, mual, muntah-muntah, sakit kepala, berat badan turun, nafas pendek, dan kulit kusam. (SA)