Secara umum, vegetarian merupakan pola makan tanpa daging tapi masih makan produk hewani tanpa membunuh, seperti telur, susu, produk susu (keju, yogurt). Karena boleh makan susu (lacto) dan telur (ovum), vegetarian sering disebut juga vegetarian lakto-ovo.
Sehatalami.co ~ Pola makan yang mewajibkan pantang daging hewan ini sudah dipraktekkan sejak berabad-abad lampau. Pythagoras pada abad VI SM dan Empedocles pada abad V SM, keduanya filsuf Yunani, telah menjalani pola makan tersebut.
Demikian pula dengan nama-nama legendaris seperti Socrates, Plato, Leonardo da Vinci, Voltaire. Pada masa lampau, vegetarian merupakan bagian dari perwujudan cinta kasih terhadap sesama makhluk hidup bergerak penghuni alam semesta. Selain alasan tersebut, kini vegetarian telah banyak dipraktekkan sebagai bagian dari gaya hidup sehat.
Secara umum, vegetarian merupakan pola makan tanpa daging tapi masih makan produk hewani tanpa membunuh, seperti telur, susu, produk susu (keju, yogurt). Karena boleh makan susu (lacto) dan telur (ovum), vegetarian sering disebut juga vegetarian lakto-ovo.
Pola makan vegetarian yang sama sekali meninggalkan produk hewani disebut vegetarian murni (pure vegetarian, strict vegetarian) atau vegan. Namun secara umum, pembicaraan mengenai vegetarian berarti vegetarian lakto-ovo, yang masih menikmati produk hewani tanpa membunuh.
Sekadar sebagai pengetahuan, di luar arus utama pola makan vegetarian yang sudah umum tersebut, dikenal juga pola makan vegetarian yang lain. Pola makan vegetarian pesko masih mengizinkan pelakunya menyantap ikan; selain telur, susu, dan produk susu.
Di kutub lain, ada pula pola makan vegetarian yang lebih tegas dari vegan, namanya fruktarian. Selain sama sekali tidak mengkonsumsi bahan makanan hewani, baik yang diperoleh dengan cara membunuh maupun tidak, pelaku diet fruktarian tidak dianjurkan menyantap hasil tanaman yang diperoleh dengan mematikan tanaman.
Keunggulan:
- Tak sulit untuk memulai dan menerapkan pola makan vegetarian, karena secara umum pola makan Asia, tak terkecuali Indonesia, kaya bahan nabati.
- Karena tinggi serat yang berasal dari bahan makanan nabati, pola makan vegetarian dapat mengikis risiko penyakit degeneratif, seperti penyakit jantung, kanker, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol berlebihan.
- Serat makanan dan zat fitokimiawi dalam sayuran dan buah membantu proses pencucian racun dalam tubuh, seperti food additives, pestisida.
Keterbatasan:
- Diperlukan pengetahuan gizi memadai, agar kombinasi makanan memberikan asupan gizi yang seimbang dan mencukupi.
- Bahan nabati, terutama padi-padian dan sayuran, banyak mengandung asam fitat. Jika asupan mineral terbatas, pelaku vegetarian rawan mengidap anemia, karena asam fitat akan mengikat zat besi dan mineral lain dalam makanan, membentuk garam fitat yang sulit diserap tubuh.
Apa yang harus dilakukan: Tingginya kandungan asam fitat dan keterbatasan zat besi dalam makanan vegetarian hendaknya menjadi perhatian. Untuk itu, santap beragam jenis kacang-kacangan (kacang merah, kacang hijau, kacang tolo, kedelai), aneka warna sekaligus aneka jenis sayuran (hijau-putih-ungu-jingga-merah, sayuran daun-buah-umbi-tunas/batang muda), tempe, tahu, biji-bijian (wijen, kenari, almon, kacang mete). (SA)