Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, penyakit yang terbanyak pada lansia adalah untuk penyakit tidak menular antara lain; hipertensi, masalah gigi, penyakit sendi, masalah mulut, diabetes mellitus, penyakit jantung dan stroke, dan penyakit menular antara lain seperti ISPA, diare, dan pneumonia.
Sehatalami.co ~ Saat ini kita mulai memasuki periode aging population, dimana terjadi peningkatan umur harapan hidup yang diikuti dengan peningkatan jumlah lansia. Indonesia mengalami peningkatan jumlah penduduk lansia dari 18 juta jiwa (7,56%) pada tahun 2010, menjadi 25,9 juta jiwa (9,7%) pada tahun 2019, dan diperkirakan akan terus meningkat di mana tahun 2035 menjadi 48,2 juta jiwa (15,77%).
Sekjen Kemenkes, drg. Oscar Primadi, MPH mengatakan semua orang perlu mulai memperhatikan kebutuhan lansia tersebut, sehingga diharapkan mereka dapat tetap sehat, mandiri, aktif, dan produktif, salah satunya penguatan peran keluarga dalam melakukan perawatan bagi lansia.
”Di tataran global, situasi ini tidak jauh berbeda bahkan mungkin lebih memprihatinkan seperti fenomena Kodokushi di Jepang yaitu lansia yang meninggal membusuk dalam kesendirian dan kejadiannya cukup banyak sehingga telah menjadi permasalahan serius bagi Pemerintah Jepang,” katanya, Kamis (4/7) di gedung Kemenkes, Jakarta.
Situasi yang digambarkan tadi merupakan dampak dari terjadinya populasi yang menua yaitu makin besarnya proporsi lansia terhadap jumlah penduduk di suatu negara. Indonesia saat ini sudah menuju kepada kondisi populasi menua dengan persentase Lansia sebesar 9,7% sedangkan negara-negara maju sudah melebihi 10% bahkan Jepang sudah melebihi 30%.
”Pada negara-negara maju telah dikembangkan sistem pelayanan long term care atau perawatan jangka panjang yang pembiayaannya tersendiri di luar jaminan kesehatan, sehingga ketika seseorang memasuki kondisi membutuhkan pelayanan jangka panjang, long term care, dapat ditanggulangi oleh skema asuransi khusus tersebut,” ucapnya.
Prevalensi dimensia ikut meningkat
Menyikapi isu Aging Population tersebut, tambah Sekjen, terdapat beberapa komitmen global, antara lain; Resolution World Health Assembly (WHA) 69.3 tahun 2016, Regional Strategy for Healthy Aging, dan Response to Aging Societies and Dementia yang merupakan salah satu isu yang dibahas di G20.
Mengingat negara-negara anggota G20 mengalami penuaan dengan sangat cepat dan prevalensi demensia juga akan meningkat dengan sangat cepat seiring pertumbuhan ekonominya, sehingga apabila masalah ini tidak disikapi dengan baik akan mempengaruhi perekonomian suatu negara, kata Sekjen. (bersambung).