Salah satu zat aktif antioksidan yang dimiliki buah delima ini bahkan lebih tinggi dibanding buah apel, pir, serta anggur. Karena manfaatnya yang begitu besar, para peneliti bahkan mengelompokkan buah delima sebagai superfruit atau superfood.
Sehatalami.co ~ Delima adalah buah berbentuk bulat dengan diameter 5-12 cm. Delima memiliki nama latin pomegranate. Buah ini memiliki warna yang eksotis dari hijau-ungu, putih, coklat kemerahan, atau ungu-hitam. Terkadang, ada bintik-bintik berwarna tua yang agak menonjol. Berbiji banyak, kecil, agak rata, keras, tersusun tidak beraturan, merah, merah muda, atau putih.
Buah delima umumnya di tanam di pekarangan sebagai bagian dari tanaman peneduh. Delima memiliki tiga varian jenis, yaitu delima putih, delima merah, dan delima ungu. Budidaya tanaman delima biasannya dilakukan dengan cara stek, akar atau pucuk cangkok.
Buah delima atau pomegranate ini termasuk buah yang sangat kaya kandungan nutrisi, vitamin, dan bahkan antioksidan yang bermanfaat untuk kesehatan, karena dapat menangkal radikal bebas. Salah satu zat aktif antioksidan yang dimiliki buah delima ini bahkan lebih tinggi dibanding buah apel, pir, serta anggur. Karena manfaatnya yang begitu besar, para peneliti bahkan mengelompokkan buah delima sebagai superfruit atau superfood.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Clinical Nutrition membuktikan bahwa buah delima mengandung punicalagin, sejenis polifenol unik yang mampu memberikan perlindungan kepada tubuh dari penyakit kardiovaskuler seperti stroke, penyakit jantung, dan hipertensi.
Penelitian University of California di Los Angeles (UCLA) seperti dikutip dari laman Medicaldaily.com, Jumat (10/3/2020), dalam buah delima terdapat tiga jenis antioksidan polifenol yang memberikan nutrisi tambahan, yaitu tanin, anthocyanin, dan asam ellagic.
Manfaat delima bisa Anda rasakan saat rutin mengonsumsinya. Berikut beberapa manfaat buah ini yang dapat kami rangkum.
1. Melawan obesitas atau kelebihan berat badan
Obesitas terjadi karena seseorang terus-menerus makan dan minum melebihi yang dibutuhkan tubuhnya. Dalam kondisi ini, pusat otak seseorang selalu merespons makanan, meskipun perut tidak lapar. Kelebihan berat badan tersebut dapat dicegah dengan mengonsumsi 8 ons jus delima setiap hari. Buah ini akan mengekang rasa lapar dan menciptakan sensasi kenyang pada perut Anda.
2. Melindungi tubuh dari penyakit jantung
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI 2018, 15 dari 1.000 orang Indonesia menderita sakit jantung. Sebuah studi pada 2010 diketahui, mengonsumsi 800 miligram minyak biji delima setiap hari selama empat minggu dapat menurunkan kadar trigliserida.
Selain itu, juga mampu menaikkan rasio antara trigliserida dan kolesterol baik HDL. Mengonsumsi setengah gelas jus delima dan tiga kurma setiap hari, dapat membantu cegah serangan jantung dan stroke. Kandungan antioksidan tingginya dapat melindungi lapisan arteri dari kerusakan.
3. Melawan kanker payudara
Fitokimia dalam buah delima dapat bantu mencegah dan memperlambat pertumbuhan berbagai jenis kanker payudara. Pasalnya, senyawa antioksidan bernama ellagitanin dalam delima bekerja dengan menghambat pertumbuhan estrogen atau DNA penyebab kanker payudara.
4. Meningkatkan daya ingat
Salah satu tanda penuaan adalah menurunnya fungsi otak untuk mengingat. Polifenol dalam buah delima bantu meningkatkan daya ingat pada orang lanjut usia (lansia). Rutin minum jus delima setiap hari teruji mampu jaga kesehatan otak.
5. Melawan atritis atau peradangan sendi
Antioksidan pada buah pome juga bersifat antiinflamasi atau antiperadangan. Cara kerjanya dengan membantu menetralkan peradangan dan cegah memburuknya gejala. Sebuah studi pada 2016 menemukan, ekstrak delima mampu menekan biomarker rheumatiod arthritis dan stres oksidatif. Hasilnya, orang yang diberikan ekstrak buah tersebut dua kali sehari lebih sedikit mengalami nyeri sendi, pembengkakan, dan rasa sakit.
6. Mengatasi disfungsi ereksi
Para ahli UCLA pada laman Medical Daily juga mengatakan, jus delima dapat memperbaiki fungsi seksual pria. Hal itu dibuktikan separuh partisipan pada sebuah penelitian pada 2007 yang mengalami peningkatan ereksi. Para peneliti menduga, efek tersebut karena kandungan antioksidan delima melawan radikal bebas yang hambat aliran darah di penis. (SA)