Kedelai dan produk turunannya di dianggap bisa menurunkan kesuburan pria, padahal sehari-hari kita tidak lepas dari produk kedelai, seperti tempe dan tahu. Bagaimana yang sebenarnya?
Sehatalami.co ~ Ini tuduhan yang gawat, karena selama ini kedelai merupakan bahan makanan yang bermanfaat terutama bagi wanita menopause yang telah kehilangan hormon estrogen. Kedelai mengandung fitoestrogen yang dipercaya mampu menambal kekurangan estrogen.
Tetapi secara logika, para peneliti menyatakan bahwa isoflavon dalam kedelai yang mirip dengan estrogen menyebabkan meningkatnya lemak tubuh. Padahal berat badan berlebih akan mengurangi kesuburan.
Kedelai juga mengurangi penyerapan seng, padahal unsur ini dibutuhkan untuk meningkatkan jumlah sperma dan kadar hormon testosteron pada pria. Namun, bukan berarti pria harus menghindari konsumsi kedelai dengan produk-produknya (tempe, tahu, susu kedelai) melainkan janganlah mengkonsumsi kedelai berlebihan, karena dikhawatirkan menyebabkan kelebihan berat badan atau obesitas.
Tetapi apakah hasil olahannya, seperti susu kedelai, mengandung isoflavon, yang bertindak mirip dengan hormon estrogen dan dapat berefek merugikan kesuburan pria.
Memang, ada beberapa indikasi bahwa fitoestrogen dapat mengubah hormon reproduksi, spermatogenesis (asal mula dan perkembangan sel reproduksi pria dewasa), kapasitas sperma, dan kesuburan.
Namun, hasil penelitian Jorge E. Chavarro, MD, ScD, dari Departemen Ilmu Gizi Harvard School of Public Health, yang diterbitkan dalam Human Reproduction 2008, mengungkapkan bahwa asupan makanan produk kedelai dan sumber isoflavon, termasuk susu kedelai, tidak berhubungan dengan motilitas sperma, morfologi sperma, atau volume ejakulasi.
Namun, konsentrasi sperma yang rendah bisa berkaitan dengan pria yang terlalu banyak mengonsumsi kedelai dan hasil olahannya. Dan, kondisi ini kebanyakan terjadi pada pria dengan berat badan berlebih alias kegemukan. (SA)