Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa paparan BPA dapat menganggu kerja sistem saraf dan hormonal yang mampu menyebabkan keguguran bagi ibu hamil dan kecacatan pada bayi dan anak- anak.
Sehatalami.co ~ Bisphenol A (BPA ) adalah senyawa kimia organik yang bersifat tidak larut air. Ditemukan pertama kali oleh ahli kimia dari Rusia A.P Dianin pada tahun 1891. Bersama dengan beberapa bahan lain, BPA digunakan dalam bahan pembuatan plastik sejak tahun 1957.
Dalam praktiknya BPA banyak dipakai dalam pembuatan bahan pengemas makanan, makanan kaleng, plastik, wallpaper, kertas bon, botol plastik, dan beberapa produk dan mainan anak- anak. Plastik yang mengandung BPA dikenali dengan kode nomor 3 dan 7.
Pada tahun 2009 badan kesehatan dunia (WHO) mengeluarkan peringatan tentang paparan BPA yang dapat membahayakan kesehatan dalam jangka panjang. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa paparan BPA dapat menganggu kerja sistem saraf dan hormonal yang mampu menyebabkan keguguran bagi ibu hamil dan kecacatan pada bayi dan anak- anak.
Penggunaan BPA yang berlebihan mampu memicu tumbuhnya sel kanker. Selain itu, dapat mengakibatkan kegemukan, gangguan kerusakan jantung dan liver; memicu diabetes, serta degradasi fungsi alat reproduksi (misalnya penis yang mengecil).
Kanada menjadi negara pertama di dunia yang mengklasifikasikan BPA sebagai zat beracun dan memberlakukan larangan terhadap botol susu dan peralatan makanan yang mengandung BPA.
Disusul Australia, New Zealand, Uni Eropa, dan Amerika Serikat. Badan Obat dan Makanan Amerika (FDA) pada tahun 2012 menyatakan larangan bagi industri memproduksi botol susu dan peralatan makanan anak-anak yang mengandung BPA.
Sampai saat ini belum terdapat standarisasi yang jelas tentang pemakaian BPA yang aman di Indonesia. Namun lebih baik Anda waspada dengan menghindari produk yang mengandung BPA, caranya : pilih saja produk makanan dengan plastik berkode 2 dan 5, hindari botol plastik berkode 3 dan 7, kurangi produk kalengan, lebih baik memilih kemasan makanan yang terbuat dari kaca, dan selalu rajin mencuci tangan. (bersambung).