Lalat tentara hitam bisa menjadi solusi pengelolaan sampah. Lalat jenis ini berbeda dengan jenis lalat kebanyakan
SehatAlami.co-Pemerintah Nusa Tenggara Barat mencoba memanfaatkan teknologi black souldier fly (tentara lalat hitam)untuk menggarap pengolahan sampah organik dengan teknologi . Bekerja sama dengan lembaga Forest For Life Indonesia teknologi ini nantinya dapat dikembangkan ke seluruh kabupaten di wilayah tersebut.
Gubernur NTB Zulkieflimansyah menginginkan agar proyek ini ke depan dapat dikembangkan untuk menciptakan lingkungan yang bersih. “Inovasi ini sejalan dengan program pemerintah saat ini, yaitu menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat atau yang dikenal program zero waste bebas sampah,” katanya seperti dilansir laman antaranews.
Sementara itu Ketua Forest For Life Idonesia Hadi Pasaribu menjelaskan bahwa pengolahan sampah organik sering menjadi persoalan masyarakat selama ini. “Dengan adanya teknologi ini sampah organik akan menjadi sesuatu yang bermanfaat. Output dari pengolahan sampah ini adalah, pengolahan larfa menjadi pakan ternak, pupuk cair, gas dan pupuk padat,” jelas Hadi. Ia menambahkan sistem black souldier fly ini lanjutnya hanya bisa dikembangkan di negara-negara tropis.
Lalat tentara hitam (Hermetia illucens) adalah serangga ini seakan menjadi lawan dari lalat hijau yang membawa banyak penyakit. Lalat jenis ini hanya hanya hidup di wilayah tropis ini dikenal sebagai serangga yang bersih. “Secara teknis ia tidak akan hinggap di tempat kotor seperti sampah. Kalau lalat lain ia hinggap tepat di sampah dan menempatkan telur di sana juga,” ujar Aminudi CEO dari Biomagg Indonesia seperti dilansir laman kompas.com
“Kalau ia hanya hinggap di sekitar sampah untuk meletakkan telurnya tapi tempatnya tetap harus bersih yang bersih dan kering. Nanti setelah menetas ia akan makanan sampah di sekitarnya,” imbuh Aminudin.
Ada perbedaan yang jelas antara lalat tentara hitam dengan lalat lainnya. Pada lalat tentara hitam tidak memiliki mulut. Artinya, selama fase hidupnya sebagai lalat, serangga ini tidak makan. Ia hanya mengecap saja. Ini bedanya dengan jenis lalat lainnya yang memiliki mulut untuk memakan sampah. Kebiasaan makan sampah inilah yang menyebabkan kebanyakan lalat menjadi sumber penyakit. Lalat ini memang terkenal akan serangga yang bersih. Peneliti menemukan bahwa larva atau maggotnya bisa mengurangi bakteri jahat yang ada di sampah, di antaranya salmonella dan E. coli penyebab diare.
Fase dari maggot atau belatung untuk menjadi lalat tentara hitam dewasa berbeda dengan lalat kebanyakan. Jika larva lalat lainnya hanya membutuhkan waktu seminggu untuk menjadi dewasa. Adapun lalat tentara hitam, maggot membutuhkan waktu sekitar satu bulan untuk menjadi dewasa. Perbedaan fase tersebut dapat dimanfaatkan untuk pengolahan sampah organik karena dengan masa maggotnya yang lama, maka pada fase tersebut mereka akan mengkonsumsi sampah lebih banyak daripada larva lainnya. Maggot yang mengonsumsi sampah organik nantinya dapat digunakan sebagai pakan hewan ternak.