Menurut NOAA, di banyak lokasi di sepanjang garis pantai AS, banjir pasang sekarang 300% hingga lebih dari 900% lebih sering terjadi dibandingkan 50 tahun lalu. Ini menunjukkan permukaan laut merupakan penyebab yang patut dikhawatirkan.
Kota New York di AS juga paling berisiko. Menurut penelitian dari Climate Central, pada tahun 2050, hampir setengah juta (426.000) warga New York akan hidup di lahan yang terancam. Kerentanan New York terhadap banjir terlihat jelas pada tahun 2012, ketika kota itu terdampak parah Badai Sandy.
Jadi, apa yang bisa dilakukan? Apakah kota-kota dan negara-negara ini ditakdirkan, atau dapatkah mereka diselamatkan? Negara-negara yang berinvestasi di bidang infrastruktur, seperti Belanda, mungkin dapat menghindari beberapa dampak banjir.
Sejumlah ahli menyebut, faktor kunci dalam menentukan apakah sebuah kota atau negara akan hilang ditelan air tidak selalu akibat laju kenaikan permukaan laut, tetapi lebih pada kapasitas kota atau negara tersebut mengatasi masalah dan mengembangkan pertahanan jangka panjang. (SA, sumber: dikutip dari inet.detik.com)