Daun katuk kaya senyawa fitokimia berkhasiat obat termasuk senyawa asam seskuiterna yang berperan melancarkan ASI. Sebaliknya, dalam tubuh laki-laki senyawa aktif dalam daun katuk membantu meningkatkan mutu dan jumlah sperma, termasuk membangkitkan vitalitas seksual.
Ukuran dosis pemanfaatannya
Untuk melancarkan ASI dan manfaat kesehatan lainnya, segenggam sehari saja sudah cukup. Daun katuk umum disajikan sebagai sayur bening, meski sebenarnya juga bisa diolah menjadi urap atau pecel, dipepes dengan ikan, dimasak botok dengan bahan lain, bahkan digulai dengan santan agar tidak menjadi hidangan yang membosankan.
Untuk mengobati borok juga cukup segenggam, cuci bersih dan lumatkan, lalu tempelkan pada bagian badan yang terserang borok. Sedangkan ekstrak daun katuk untuk melancarkan ASI dapat diberikan dosis 3 x 300 mg per hari selama 15 hari terus menerus , mulai hari ke-2 atau hari ke-3 setelah melahirkan (Sumber: Media Litbang Kesehatan Volume XIV Nomor 3 Tahun 2004).
Hal yang perlu diprehatikan
Daun katuk tidak disarankan dikonsumsi dalam jumlah banyak dan mentah. Konsumsi berlebihan dapat mengganggu penyerapan kalsium dan fosfor. Baik kalsium dan fosfor yang terdapat dalam daun katuk itu sendiri maupun dalam makanan lain yang disantap bersama daun katuk.
Di Taiwan pernah dilaporkan bahwa orang yang mengonsumsi jus daun katuk mentah sampai 150 mg selama 2 minggu hingga 7 bulan menderita efek samping berupa gejala sulit tidur, tidak enak makan, dan sesak napas. Gejala baru menghilang setelah 40-44 hari stop konsumsi jus daun katuk. Proses pemanasan (seperti perebusan) dapat mengurangi bahkan menghilangkan sifat racun daun katuk. (SA)