Sehatalami.co ~ Untuk mengatasi impor obat dan bahan baku obat nasionnal, Kementerian Kesehatan siap mengembangkan obat herba – obat tradisional berasal dari tanaman yang berkhasiat obat – menjadi fitofarmaka di Indonesia.
Fitofarmaka adalah obat tradisional dari bahan alami yang pembuatannya sudah memenuhi standar berdasarkan penelitian atau memenuhi kriteria ilmiah. Dengan kata lain, fitofarmakan adalah obat herba yang keamanan dan khasiatnya sudah dapat dibuktikan secara ilmiah melalui uji praklinik dan uji klinik, dan bahan baku serta produknya telah distandarisasi.
“Ini akan menjamin keamanan kita dalam melakukan transformasi kesehatan di masa depan,” kata Wakil Menteri Kesehatan RI dr Dante Saksono Harbuwono pada Forum Nasional Kemandirian Farmasi dan Alat Kesehatan, dikutip dari Sehat Negeriku, Jumat (12/11/2021).
Di Indonesia sudah ada beberapa fitofarmaka yang diproduksi di dalam negeri. Antara lain immunomodulator, yakni obat yang dapat memodifikasi respons imun, menstimulasi mekanisme pertahanan alamiah dan adaptif, dan dapat berfungsi baik sebagai imunosupresan maupun imunostimulan.
Selain itu ada juga obat tukak lambung, antidiabetes, antihipertensi, obat untuk melancarkan sirkulasi darah, dan obat untuk meningkatkan kadar albumin. Wamenkes Dante mengungkapkan ada beberapa obat kimiawi yang dasarnya adalah fitofarmaka, seperti obat diabetes metformin.
“Metformin dulunya adalah obat yang berasal dari daun yang kemudian diproduksi sebagai fitofarmaka di Prancis. 50 tahun kita pakai Metformin dan ternyata obat tersebut sudah bisa diekstrak unsur kimiawinya secara spesifik,” jelas Wamenkes Dante.
Fitofarmaka juga direncanakan bisa masuk ke dalam formularium nasional JKN. Obat-obatan tradisional ini bisa dijadikan sebagai upaya pengobatan promotif dan preventif.
Pengembangan fitofarmaka juga bisa mengantisipasi terjadinya supply shock seperti yang sempat dialami industri farmasi di awal pandemi COVID-19. Hal ini disampaikan oleh Direktur Pengembangan dan Saintifik Dexa Group dr Raymond Tjandrawinata dalam kesempatan yang sama.
“Untuk membangun kemandirian ini tidak bisa ditawar lagi. Urgensi ini bisa dibangun bersama. Sebagian produk ini (fitofarmaka) juga telah diekspor ke mancanegara dan diresepkan para dokter,” bebernya. (SA)