Rimpang inilah yang sering digunakan dalam pengobatan tradisional. Penelitian secara in vitro pun menunjukkan kunyit memiliki aktivitas sebagai antiinflamasi (antiperadangan), aktivitas terhadap ulkus peptik, antitoksik, antihiperlipidemia, dan aktivitas antikanker.
Kandungan senyawa aktif. Caffeic acid, zat aktif yang terdapat dalam rimpang kunyit, mempunyai efek penyegar, mengurangi lelah, anti radang, anti kejang dan antioksidan. Zat aktif lainnya, seperti Guanicol dapat menekan batuk, Prothochatechuic acid dapat merangsang daya tahan tubuh, Ukonan A, B, C dan D dapat daya tahan, satamina dan daya tahan tubuh.
Pemberian kunyit pada hewan percobaan, secara efektif mampu menurunkan peradangan akut maupun kronik. Kurkumin yang terkandung dalam kunyit mampu menangkap radikal bebas yang menyebabkan peradangan.
Kegunaan. Pemberian secara oral serbuk kunyit pada pasien dengan gejala-gejala tersebut menunjukkan respon yang baik. Pemberian selama tujuh hari menunjukkan rimpang kunyit dapat meningkatkan penyembuhan tukak dan menurunkan sakit pada bagaian perut.
Untuk mengatasi gejala mual, kembung serta rasa tidak enak pada perut lainnya, orang tua kita dulu mempunyai resep dengan menggunakan kunyit. Kunyit dibersihkan, lalu diparut. Hasil parutan diberi air, kemudian diaduk secara merata. Setelah itu diperas dan disaring. Hasil saringannya diminum. Tapi kalau tidak mau repot-repot, beberapa obat alami dari bahan kunyit kini banyak tersedia. (SA)